Beberapa Anggota Timses Jadi Bos BUMN, Ini Tanggapan Istana

Sebelumnya, sejumlah nama yang tergabung dalam timses Jokowi-JK saat Pilpres 2014 ditetapkan jadi komisaris dan pimpinan di dua bank BUMN.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 19 Mar 2015, 23:09 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2015, 23:09 WIB
Jokowi Pimpin Rapat Paket Kebijakan Ekonomi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah nama yang tergabung dalam tim sukses (timses) Joko Widodo-Jusuf Kalla atau Jokowi-JK saat Pilpres 2014, ditetapkan sebagai komisaris dan pimpinan di dua bank pelat merah, yaitu Bank Mandiri dan Bank BNI.

Lalu, apa tanggapan Istana mengenai penempatan para timses pada pos pimpinan BUMN? Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto menilai tidak ada yang salah dalam penempatan timses di posisi bos BUMN. Sebab, penempatan nama-nama timses tersebut sudah melalui proses seleksi.

"Semuanya dilakukan lewat proses assessment (penilaian), baik di Kementerian BUMN," ujar Andi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (19/3/2015).

Andi menjelaskan, Presiden Jokowi tidak turut campur dalam pemilihan para pimpinan BUMN. Sebab, penunjukan direksi dan komisaris utama BUMN prosesnya dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) masing-masing BUMN yang pengarahnya adalah Kementerian BUMN. Sementara, untuk BUMN strategis yang menyangkut ketahanan nasional dan kedaulatan pangan, baru dilakukan penunjukan langsung oleh presiden.

"Arahan presiden itu disesuaikan dengan kebutuhan dari BUMN dan itu dari potensi yang ada memang harus ada assessment yang berlaku untuk semua kandidat yang ingin didudukkan di posisi itu. Presiden hanya berkeinginan yang duduk di posisi itu betul-betul kompeten," ucap Andi Widjajanto.

Perombakan Bos 2 Bank BUMN

Sebelumnya, Bank Mandiri dan BNI baru saja merombak jajaran direksi dan komisarisnya. Di jajaran komisaris dua bank BUMN terbesar itu terdapat nama-nama anggota tim sukses yang mengantarkan Jokowi menjadi Presiden ke-7 RI. Dari nama-nama yang masuk dalam jajaran komisaris, terdapat nama Cahaya Dwi Rembulan Sinaga. Cahaya yang menjabat sebagai komisaris independen merupakan relawan yang bergabung dalam Tim Transisi Jokowi-JK.

Sedangkan di pimpinan BNI, jajaran direksi yang baru ditempati oleh Direktur Utama Achmad Baiquni, Wakil Direktur Utama Suprajarto, Direktur Rico Rizal Budidarmo, Direktur Herry Sidharta, Direktur Adi Sulistyowati, Direktur Bob Tyasika Ananta, Direktur Anggoro Eko Cahyo, Direktur Imam Budi Sarjito, Direktur Sutanto.

Sementara jajaran Komisaris Utama dipimpin Rizal Ramli, Wakil Komisaris Utama Pradjoto, Komisaris Independen Anny Ratnawati, Komisaris Independen Jos Luhukay, Komisaris Independen Zulkifli Zaini, Komisaris Independen Daniel T Sparingga, Komisaris Independen Kiagus Badaruddin, Komisaris Pataniari Siahaan, dan Komisaris Revrisond Baswir.

Praktisi Hukum Jadi Komisaris Utama

Selain nama-nama timses di dua bank pelat merah tersebut, PT Jasa Marga Tbk juga telah menunjuk Refly Harun sebagai Komisaris Utama menggantikan Agoes Widjanarko yang pensiun dari Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum. Keputusan tersebut didapat dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada Rabu 18 Maret 2015.

Refly Harun yang sebelumnya dikenal sebagai pengacara dan praktisi hukum merupakan Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Dia juga disebut-sebut sebagai orang dekat Jokowi dan berperan dalam pemenangan Jokowi-JK saat Pilpres 2014. (Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya