Ganggu Lalu Lintas, Anak Punk Dikejar-kejar Polisi

Dianggap menganggu lalu lintas Klaten, sejumlah pengamen dan anak punk yang biasa mangkal di lampu lalu lintas ditangkap polisi

oleh Liputan6 diperbarui 08 Apr 2015, 18:36 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2015, 18:36 WIB
Ganggu Lalu Lintas, Anak Punk Dikejar-kejar Polisi
Lagi-lagi, pedagang gas elpiji berlaku curang dengan memindahkan isi gas dari tabung 3 kilogram ke tabung 12 kilogram.

Liputan6.com, Jakarta - Gudang penyimpanan elpiji di Bangka Tengah, Bangka Belitung digerebek polisi karena dijadikan tempat pengoplosan. Berita itu mengawali Kilas Indonesia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (8/4/2015).

Gudang penyimpanan elpiji di Bangka Tengah, Bangka Belitung digerebek polisi karena dijadikan tempat pengoplosan. Gas elpiji dari tabung 3 kilogram yang disubsidi dipindahkan ke tabung ukuran 12 kilogram. Satu tersangka ditahan dan ratusan tabung gas disita. Kecurangan pengoplos gas ini sudah berjalan 1 bulan lebih.

Di Klaten, Jawa Tengah, dianggap menganggu lalu lintas, sejumlah pengamen dan anak punk yang biasa mangkal di lampu lalu lintas ditangkap polisi. Penertiban anak-anak jalanan sempat diwarnai kejar-kejaran.

Sejumlah anak punk juga berusaha kabur dengan cara bersembunyi di halaman rumah warga, namun akhirnya tetap tertangkap dan digiring Mapolsek Ketandan, Klaten.

Di Ngawi, Jawa Timur, diduga sopir mengantuk, sebuah minibus menabrak truk bermuatan telur di Jalan Raya Ngawi. 4 Penumpang termasuk pengemudi minibus terluka dan harus dilarikan ke rumah sakit. Sementara 2 kendaraan yang terlibat kecelakaan rusak berat.

Sementara di Kudus, lagi-lagi karena sopir mengantuk, truk gandeng bermuatan 35 ton tepung sagu terguling di jalur Pantura, Kudus - Demak. Akibatnya puluhan sak tepung sagu tumpah ke jalan dan memicu kemacetan panjang. Saat kecelakaan, truk itu dalam perjalanan dari Cirebon tujuan Situbondo. (Dan/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya