5 Taruna STIP Marunda Jadi Saksi Penganiayaan Junior

Kelima orang tersebut merupakan teman korban yang melihat aksi brutal para pelaku di STIP Marunda, Jakarta Utara.

oleh Audrey Santoso diperbarui 10 Apr 2015, 17:35 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2015, 17:35 WIB
Ilustrasi Kekerasan dan Penganiayaan
Ilustrasi Kekerasan dan Penganiayaan

Liputan6.com, Jakarta - Daniel Roberto Tampubolon masih terbaring lemah di ruang perawatan Rumah Sakit Pelabuhan, Koja, Jakarta Utara. Ia disiksa seniornya di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara pada Senin pagi 6 April lalu.

Terkait itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan penyidik Polsek Cilincing sudah memproses kasus ini dengan memanggil 2 saksi kemarin, dan 3 saksi hari ini. Kelima orang tersebut merupakan teman korban yang melihat aksi brutal para pelaku.

Menurut Martinus, ada 7 siswa senior yang diduga memukul, menganiaya dengan sapu pel, palu, dan memaksa korban meminum air cabai.

"Laporan (ibunda korban) sudah kami proses. Saat ini kami sudah periksa 2 saksi dan hari ini 3 teman korban yang menyaksikan peristiwa itu," tutur Martinus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (10/4/2015).

Polisi juga sudah meminta pihak STIP menyerahkan rekaman CCTV sekolah per 6 April 2015. Rekaman tersebut nantinya akan menjadi bukti polisi untuk menetapkan status tersangka ke-7 taruna tingkat atas tersebut.

"Sampai saat ini kepala sekolah kooperatif. Kita minta CCTV-nya supaya sesuai keterangan yang disampaikan dengan pengakuan korban," tandas dia.

Orangtua Daniel melaporkan dugaan penganiayaan di STIP Marunda itu ke Mapolda Metro Jaya pada Rabu 8 April 2015 sekitar pukul 23.00 WIB. Peristiwa itu terjadi pada 6 April pukul 07.30 WIB. Terlapor berinisial ES (22) diduga menganiaya menggunakan tangan kosong dan palu. Kasus tersebut kemudian dilimpahkan ke Polsek Cilincing, Jakarta Utara. (Ans/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya