Liputan6.com, Jakarta - Peredaran makanan mengandung bahan berbahaya di sekolah masih saja ditemukan. Untuk mengindari itu, orangtua diimbau untuk menyediakan bekal makanan untuk anaknya dari rumah.
Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Dewi Prawitasari mengatakan, peran orangtua dan sekolah sangat dibutuhkan untuk menjaga agar anak tidak terkontaminasi bahan berbahaya. Caranya dengan membawa bekal saat sekolah.
"Orangtua sebisa mungkin memberikan bekal pada murid. Anak sekolah harusnya sarapan," kata Dewi di Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (13/4/2015).
Dia menjelaskan, BPOM masih menemukan adanya makanan mengandung bahan berbahaya di sekolah. Seperti yang ditemukan baru-baru ini di SDN Rawamangun 09. Ada puding yang mengandung methanil yellow yang harusnya digunakan untuk pewarna tekstil kuning).
Namun demikian, atas penemuan ini, kata Dewi, pihak BPOMÂ belum bisa memberi sanksi. Tindakan pembinaan lebih dipilih agar kualitas jajanan di sekolah semakin baik.
Kepala SDN Rawamangun 09, Panut mengatakan, pihaknya tidak mengetahui adanya puding berbahan berbahaya. Dia akan berkoordinasi dengan kepala SMP 74 terkait penemuan ini. "Saya akan bertemu dengan kepala sekolahnya. Untuk membicarakan ada jajanan ini," kata Panut.
Panut mengaku, selalu memeriksa jajanan yang ada di kantin. Termasuk pedagang di luar sekolah. Dia pun tidak segan mengusir pedagang kalau makanannya mencurigakan.
"Kalau di kantin saya tahu semua saya yakin tidak berbahaya. Kalau untuk di luar juga saya tiap hari lihat, hapal saya, kalau ada yang nggak benar saya usir," tegas dia.
Sementara orangtua murid, Ria (36) mengaku cukup khawatir dengan makanan yang dikonsumsi anaknya. Untuk menghindari itu, dia selalu membawa bekal untuk anaknya. "Saya selalu bawa bekal. Nasi goreng atau apa. Kalau pun jajan pasti saya awasin, takutnya namanya anak-anak kan suka jajan sembarang," kata Ria.
Dia juga sangat khawatir dengan kondisi anaknya Muhammad Noval yang kini duduk di Kelas 1 SDN Rawamangun 09. Noval hampir setiap minggu mengeluhkan sakit pada perutnya. "Ya dia biasa jajan sosis bakar, terus pop ice gitu. Itu mungkin bahaya. Makannya sekarang saya batesin makan yang begitu," imbuh dia.
Penjaga kantin SDN Rawamangun 09, Citra mengaku sudah tidak mau lagi menerima titip dagang dari orang lain. Kini dia mengolah sendiri makanan yang dijualnya.
Di kantin Citra, berbagai makanan dan minumam juga tersedia. Dia menjual makaroni goreng, cilok, pecel sayur, lontong, tempe dan tahu goreng, agar-agar yang dibekukan, lalu es teh manis. Selain itu berbagai makanan ringan dan mie instan juga dijualnya. "Nggak ada yang titipan orang. Semua bikin sendiri," tandas Citra. (Riz/Mut)
Jajanan Berbahaya Ditemukan di SD, Murid Diimbau Bawa Bekal
BPOM menemukan puding yang mengandung pewarna tekstil kuning di SD Jakarta.
diperbarui 13 Apr 2015, 13:29 WIBDiterbitkan 13 Apr 2015, 13:29 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
7 Cara Bijak Menghadapi Orang yang Selalu Merasa Benar, Jangan Emosi
Kulit Glowing dalam 7 Hari, Ini Tips Perawatan Diri yang Bisa DiCoba di Rumah
SKB Non CAT Adalah Tes CPNS tanpa Sistem Komputer, Begini Proses Pelaksanaannya
Produsen Laptop Axioo Tebar Dividen Interim Rp 29,2 Miliar, Catat Jadwalnya
Vernakular Adalah: Memahami Konsep Arsitektur Lokal yang Autentik
Erick Thohir Mau Bikin Bank Emas, Seperti Apa Bentuknya?
Pengertian Horizon, Jenis, dan Perannya dalam Ilmu Pengetahuan
Alasan Erick Thohir Usul Tenor KPR Diperpanjang Jadi 30 Tahun
Apa Itu Smoke Detector? Berikut Penjelasannya Cara Kerjanya
Cara Mengatasi Kantung Mata Secara Alami, Cara Praktis yang Bisa Dicoba di Rumah untuk Tampil Segar
Hubbud Dunya Adalah Penyakit Hati yang Berbahaya, Ini Ciri-Ciri dan Dampaknya
Mengenal Social Commerce, Revolusi Cara Berbelanja di Era Digital