Adegan Saat Rio Bunuh Deudeuh Alias Tata Chubby

Kasus Deudeuh Alfi Sahrin alias Tata Chubby sudah memasuki tahap reka ulang.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Mei 2015, 01:45 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2015, 01:45 WIB
(Lip6 Malam) Rekons-Tata
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus Deudeuh Alfi Sahrin alias Tata Chubby sudah memasuki tahap reka ulang. Dari 28 adegan yang diperankan tersangka Prio Santoso bersama seorang perempuan pemeran pengganti, ada adegan yang memicu pembunuhan Tata.

Adegan dimulai saat pria yang akrab disapa Rio siap menikmati jasa Tata Deudeuh. Dalam tayangan Liputan 6 Malam SCTV, Rabu (6/5/2015), Tata mengeluh badan tersangka bau. Mendengar hal tersebut, Prio pun marah lalu membekap Tata.

Pemilik akun Twitter @tataa_chubby ini pun tak tinggal diam, ia melawan dan menggigit jari tangan tersangka. Rio yang kesal kemudian merebahkannya ke lantai dan mencekik leher korban dengan kedua tangannya.

Prio yang sudah kecewa melilitkan kabel ke lehernya dan menyumpal mulut korban dengan kaos kaki berwarna hitam yang saat itu masih berusaha melawan hingga korban tak berdaya. Setelah itu pria yang berprofesi sebagai guru matematika ini membersihkan diri di dalam kamar mandi.

Sebelum meninggalkan kamar Tata Deudeuh, tersangka mengambil 1 ipad dan sejumlah barang korban yang kemudian dimasukkan ke dalam tasnya.

Tersangka Prio kemudian meninggalkan rumah kos Tata dengan menggunakan taksi menuju ke Stasiun Cawang. Di tempat inilah ia melakukan 7 adegan yang salah satunya membuang kunci kamar milik janda 1 anak ini.

Tata Deudeuh dikenal masyarakat lewat akun Twitter Tata Chubby. Dalam akunnya Tata Chubby menawarkan diri sebagai pekerja seksual . Perempuan cantik ini ditemukan tewas di kamar kostnya di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Dari hasil penyelidikan Deudeuh alias Tata Chubby dibunuh oleh teman kencannya pada 11 April 2015, Sabtu malam. (Mar/Ali)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya