Liputan6.com, Jakarta - Sama halnya dengan Indonesia yang mayoritas Muslim, Brunei Darussalam juga merayakan Idulfitri. Suasana lebaran di Brunei terungkap oleh salah seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang datang ke istana, menikmati jamuan makanan lebaran dan bersalaman dengan Sultan Brunei.
"Silaturahmi sama Sultan Brunei di istana terus dapat hadiah pula," tulis pemilik akun TikTok @deckytri_id pada Rabu, 2 April 2025.
Baca Juga
Ia mengaku baru saja selesai ramah tamah dan silaturahmi sultan dengan warganya. Dalam video kilas balik, disebutkan bahwa untuk menuju istana, pria bernama Decky itu menaiki shuttle bus.
Advertisement
Begitu sampai di istana ternyata tak hanya dia saja, tapi ada ribuan warga lain yang antre untuk bersalaman dengan Sultan. Tampak busana yang ia pakai cukup rapi, berupa kemeja longgar lengan panjang, celana panjang, serta kain songket atau sarung pendek.
Silaturahmi diadakan di Istana Nurul Iman pada hari kedua lebaran yaitu Selasa, 1 April 2025 yang diketahui dari karcis tanda masuk. Sebelum bertemu Sultan, ternyata warga disuguhi makanan terlebih dulu yang berupa prasmanan.
Tampak piring yang diisi dengan nasi berempah, lauk pauk lebaran berupa daging, ayam, acar dan kerupuk. Menurutnya porsinya sangat banyak dan rasanya enak, ia pun melahapnya dengan semangat.
Setelah makan, ia mengantre dengan warga lainnya untuk salaman dengan Sultan. Sebelumnya karcis sebagai tanda masuk dipindai barecode-nya oleh petugas yang berjaga.Â
Pulang Silaturahmi Dapat Kado
Cukup lama ia mengatre, hampir berjam-jam dengan antrean yang berlapis. Decky mengaku tidak bisa merekam momen dia saat sedang bertemu Sultan, sebab tidak diperbolehkan menggunakan ponsel pribadi.
Sultan Brunei yang ia temui adalah Yang Mulia Putera Mahkota, Pangeran Abdul Malik dan Pangeran Haji Sufri Bolkiah, serta Pangeran Haji Jefri Bolkiah dan beberapa anggota keluarga kerajaan Brunei Darussalam. Terlihat dari unggahan TikTok @anishaik.tmski semua anggota keluarga kerajaan mengenakan pakaian khas mereka beserta songket.
Saat pulang Decky tampak membawa sekotak hadiah yang dibungkus kuning keemasan dari Kerajaan Brunei. Namun ia belum mengungkap apa isinya saat pulang.
"Sebuah pengalaman yang luar biasa banget bisa bertemu langsung dan berjabat tangan dengan Sultan Brunei Darussalam," tutupnya di akhir video.
Di kolom komentar warganet TikTok mengomentari video yang dibuatnya. Salah satunya ada yang penasaran dengan isi kado yang didapat dari Sultan Brunei.
Sayangnya sang konten kreator mengaku baru akan memberitahu di video selanjutnya. Ia juga tak memberitahu bagaimana cara untuk bisa bersilaturahmi dengan Sultan Brunei, apakah harus mendaftar atau dari undangan.
Advertisement
Brunei Darussalam Negara Terkaya ke-2 di Asia Tenggara
Mengutip dari kanal Islami Liputan6.com, 4 Maret 2025, Brunei Darussalam, sebuah negara kecil di Asia Tenggara, telah menarik perhatian dunia sebagai negara Islam terkaya kedua di kawasan ini melansir dari Visual Capitalist, berdasarkan data perkiraan dari International Monetary Fund (IMF) per April 2024.
Keberhasilan ekonomi Brunei yang signifikan ini terutama didorong oleh sumber daya alam yang melimpah, khususnya minyak dan gas alam. Tetapi, kekayaan ini juga dipadukan dengan penerapan hukum Syariat Islam yang ketat, membentuk identitas unik yang membedakannya dari negara-negara tetangga.
Memahami faktor-faktor yang berkontribusi pada kemakmuran Brunei Darussalam penting bagi para ekonom, peneliti politik, dan siapa pun yang tertarik pada model pembangunan ekonomi dan sosial yang unik. Pertanyaan kunci yang perlu dijawab adalah bagaimana Brunei Darussalam, dengan populasi yang relatif kecil, mampu mencapai tingkat kekayaan yang luar biasa?
Lalu apa peran sumber daya alam dalam kesuksesan ekonomi negara ini? Kemudian bagaimana penerapan hukum Syariat Islam mempengaruhi perekonomian dan kehidupan masyarakat?
Sumber Kekayaan Utama Brunei Darussalam
Sumber utama kekayaan Brunei Darussalam yaitu berasal dari eksploitasi minyak dan gas alam. Industri ini menyumbang sekitar 90 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) negara ini, menjadikan Brunei sebagai salah satu produsen minyak terbesar di Asia Tenggara.
Produksi minyak mentah yang signifikan, dikombinasikan dengan ekspor gas alam cair (LNG) yang besar, telah menghasilkan pendapatan per kapita yang sangat tinggi.
Keberhasilan Brunei dalam mengelola sumber daya alamnya tidak terlepas dari peran Brunei Shell Petroleum (BSP), sebuah perusahaan patungan antara pemerintah Brunei dan Royal Dutch/Shell. BSP merupakan produsen minyak terbesar di Brunei dan menyumbang sekitar 90% dari pendapatan minyak dan gas negara.
Produksi minyak Brunei mencapai puncaknya pada tahun 1979, namun tetap signifikan hingga saat ini. Keberhasilan ini juga didukung oleh kebijakan pemerintah yang bijak dalam mengelola pendapatan dari sektor ini.
Meskipun ketergantungan pada minyak dan gas menimbulkan tantangan, seperti fluktuasi harga energi global, pemerintah Brunei telah berupaya untuk melakukan diversifikasi ekonomi. Upaya diversifikasi ini mencakup pengembangan sektor pariwisata, keuangan, dan teknologi. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk membangun ekonomi yang lebih berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam yang terbatas.
Advertisement
