Jokowi Tunjuk Sukardi Rinakit dan Teten Jadi Stafsus Presiden

Kendati demikian, Sukardi membantah kalau posisi dirinya dan Teten sama seperti juru bicara Presiden.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 11 Mei 2015, 22:11 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2015, 22:11 WIB
Seskab Andi Widjajanto
Seskab Andi Widjajanto. (Antarafoto)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah membentuk Tim Komunikasi Presiden. 2 Nama yang masuk dalam tim tersebut yaitu Sukardi Rinakit dan Teten Masduki.

"‎‎Arahan Presiden yang dibentuk adalah Tim Komunikasi Presiden. Sudah dibentuk. Teten Masduki dan Sukardi Rinakit telah ditetapkan sebagai Staf Khusus Presiden yang mengelola Tim Komunikasi Presiden," ujar ‎Andi di Istana Kepresidenan, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Senin (11/5/2015).
‎
Andi mengatakan, setelah Tim Komunikasi Presiden bekerja, otomatis dirinya selaku Sekretaris Kabinet yang selama ini berperan menjadi juru bicara Presiden tidak akan lagi banyak mengeluarkan pernyataan ke media.

"Jadi selama kami menyiapkan Tim Komunikasi Presiden, saya ditugaskan untuk memberikan beberapa informasi ke media. Tapi idealnya Sekretariat Kabinet itu back office, tidak muncul di media," kata Andi.

Saat dikonfirmasi terkait pengangkatannya sebagai Tim Komunikasi Presiden, ‎Sukardi membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan tugasnya nanti adalah membantu Presiden berkomunikasi ke publik.

"Kami membantu komunikasi publik Presiden. Tugas kami adalah melakukan update berita terkini dan isu-isu strategis harian yang menjadi isu publik dan keprihatinan bersama," ucap dia.  
‎
Kendati demikian, Sukardi membantah kalau posisi dirinya dan Teten sama seperti juru bicara. "Tapi ini bukan Jubir. Kebijakan Presiden sampai hari ini adalah seluruh menteri adalah jubirnya. Karena mereka mengetahui langsung program kebijakan yang diambil dan progress implementasinya‎," tegas dia.

Tugasnya dalam Tim Komunikasi Presiden menurutnya hanya membantu presiden menyampaikan informasi yang ramai dikalangan publik dan patut menjadi perhatian Presiden. ‎"Update itu untuk Presiden, biar beliau selalu mendapatkan informasi terbaru tentang perkembangan teranyar," pungkas Sukardi. (Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya