Tunggu Relokasi, Ini yang Dilakukan Pedagang Pasar Johar

Saat ini api di Pasar Johar sudah padam.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 13 Mei 2015, 11:34 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2015, 11:34 WIB
Tunggu Relokasi, Ini yang Dilakukan Pedagang Pasar Johar
Saat ini api di Pasar Johar sudah padam. (Edhie Prayitno Ige/Liputan6.com)

Liputan6.com, Semarang - Para pedagang masih menunggu kepastian tempat relokasi pasca-kebakaran menghanguskan lapak mereka di Pasar Johar dan Pasar Yaik, Semarang, Jawa Tengah, pada 9 Mei 2015 lalu. Meski begitu, mereka berinisiatif melakukan pendataan daftar pedagang untuk memudahkan pembagian lapak sementara nanti.

Sejumlah pedagang kelihatan sibuk mendatangi koordinator masing-masing untuk mendaftar. Pendataan yang dilakukan di depan Semarang Central Johar atau eks Matahari Johar itu sudah berlangsung sejak Selasa 12 Mei 2015.

Seorang koordinator pedagang Ana Rustiana (42) mengatakan, syarat untuk mendaftar adalah kartu keluarga, Surat Izin Dasaran Kios/Lapak, dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

"Data ini dikumpulkan, saya tulis beserta nomor handphone-nya. Di kelompok saya masih ada 19 pedagang sekarang. Data dikumpulkan dan diberikan ke Dinas Pasar untuk nantinya dirapatkan," kata Ana di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (13/5/2015).

Ana mengaku, sampai saat ini dia dan teman-temannya belum mengetahui lokasi lapak sementara yang diizinkan Pemkot Semarang. Namun ia tetap mendata untuk mencegah adanya penyusup yang mendapatkan lapak dan akhirnya melakukan praktek jual beli lapak.

"Informasi sementara rencananya relokasi sementara ada di tempat parkir Kanjengan, Pasar Rejomulyo, dan Lantai 3 Pasar Bulu. Yang pasti tempatnya di mana belum tahu. Karena mau dirapatkan lagi," ujar Ana.

Pertahankan Lapak

Sementara itu para pedagang yang memiliki lapak di depan pasar Johar atau di pinggir Jalan Agus Salim berusaha mempertahankan posisi lapaknya karena khawatir ditempati pedagang pasar Johar yang mencari tempat berdagang.

Koordinator Persatuan Pedagang Jasa, Sugianto mendata para pedagang yang memiliki lapak di pinggir jalan itu. Dari data yang ada setidaknya terdapat 75 pedagang yang biasa menggelar lapak sepanjang Jalan Agus Salim, tepatnya di depan Semarang Central Johar.

"Dari dulu sudah ada lapaknya, pedagang kami punya lapak sendiri. Kami tidak minta bagian tempat (relokasi). Kami mempertahankan," ujar Sugianto.

Pedagang kaki lima tersebut menjual beberapa peralatan rumah tangga, seperti ember, panci, kaos kaki, hingga buah-buahan. Mereka kemudian mempertahankan wilayah dengan memberi garis batas memakai cat semprot.

Saat ini api di pasar itu sudah padam. Namun asap masih terlihat di beberapa titik. Sementara ribuan pedagang berkumpul di Pasar Johar, sebagian besar dari mereka masih berusaha mengais dagangan yang bisa diselamatkan. Sejumlah mobil pemadam kebakaran juga masih stand by di lokasi. (Ndy/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya