Eri Mahasiswa Atma Jaya Jatuh ke Kawah Merapi Saat Berfoto

Sekitar 100 orang dikerahkan mencari keberadaan Eri, mahasiswa asal Universitas Atma Jaya Yogyakarta, terpeleset dan jatuh ke kawah Merapi.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 17 Mei 2015, 15:55 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2015, 15:55 WIB
gempa merapi - Lip6 Pagi
Gunung Merapi terus mengeluarkan asap sulvatara tipis difoto dari pos pengamatan gunung Merapi Babadan, Dukun, Magelang, Jateng. (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Liputan6.com, Boyolali - Eri Yunanto, seorang mahasiswa asal Universitas Atma Jaya Yogyakarta, terpeleset dan jatuh ke dalam kawah Gunung Merapi. Mahasiswa yang mendaki pada Sabtu 16 Mei 2015 siang itu tengah berfoto-foto di salah satu puncak Gunung Merapi bersama 5 temannya sesaat sebelum terjatuh ke kawah.

"Kami sedang foto waktu itu, tiba-tiba Eri tergelincir jatuh ke kawah Gunung Merapi," kata Humas Basarnas kantor SAR Semarang, Aris Triyono, mengutip pernyataan rekan korban, Diky kepada Liputan6.com, minggu (17/5/2015).

Mendapat informasi ini, tim Basarnas kantor SAR Semarang langsung mengirimkan tim penyelamat untuk mencarinya. warga Dusun Biru Tengah RT 03 RW 30 Kelurahan Trianggo, kecamatan Gamping Sleman.

"Ia merupakan putra dari pasangan Nuryanto dan Intan Farida,"  tambah Aris.

Menurut Aris, pada hari ini saja pihaknya sudah memberangkatkan tiga tim SAR dari Basarnas, SAR DIY, Guruh Merapi, PMI, AKPOL dan Mapala.

"Total seluruh personel yang terlibat lebih dari seratus orang," ucap Aris.

Sementara itu menurut Kepala Seksi Operasi Basarnas Kantor SAR Semarang Tri Joko Priyono, regu penyelamat yang diberangkatkan belakangan selain bertugas mencari dan menyelamatkan, juga memiliki tugas tambahan membawa peralatan dan logistik untuk mengbackup tim sebelumnya yang sudah berangkat.

"Saat ini kondisi korban belum bisa kita pastikan karena tidak kelihatan. Untuk posisi korban kita hanya berdasarkan keterangan dari teman korban yang selamat," kata Joko.

Menurut Joko, tim rescuer dari SAR gabungan itu sangat memperhatikan rekomendasi dari Badan Vulkanologi dan Mitigasi bencana Geologi Yogyakarta (BVMBG). Tim SAR terus berkoordinasi dan mendapat rekomendasi bahwa tim SAR bisa melakukan proses evakuasi di area kawah setelah pukul 10.00 sampai dengan pukul 13.00 WIB. Di luar itu ditakutkan gas akan menghembus ke atas.

"Selain itu, cuaca juga perlu diperhatikan. Seandainya turun hujan agar tidak dipaksakan untuk turun ke kawah. Karena dikhawatirkan akan terjadi longsoran pada dinding kawah yang labil," tutur Joko.

Komandan Tim SAR Boyolali, Kurniawan Fajar mengatakan pencarian Eri sejak pukul 09.00 WIB hingga sekarang

"Tim SAR melakukan pencarian harus ekstra hati-hati mengingat medan di puncak sangat berat dan berbahaya dengan kemeringan dari sekitar 70 derajat hingga 90 derajat," jelas Kurniawan Fajar.

Bahkan menurut Kurniawan, SAR juga sangat berhati-hati dengan adanya zat atau gas beracun dari kawah Merapi sehingga bisa membahayakan jiwa sukarelawan.

"Kami hingga pukul 13.00 WIB belum menyentu lokasi jatuhnya korban di kawah itu. Korban jatuh akibat terpeleset ke dalam kawah dengan kedalaman sekitar 300 meter," tutur Kurniawan.

Keenam pendaki tersebut setibanya di Pos II terpisah, yakni tiga mendirikan tenda dan tiga lainnya melanjutkan perjalanan ke lokasi Pasar Bubrah. Korban bersama dua orang temannya tiba di Pasar Bubrah, Sabtu (16/5) sekitar pukul 03.30 WIB, dan ketiganya sempat istirahat.

Mahasiswa semester 6 Teknik Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta itu kemudian melanjutkan perjalanan ke puncak Merapi bersama seorang teman, satu lainnya menunggu istirahat di tenda Pasar Bubrah. Korban dan satu temannya sekitar pukul 11.00 WIB tiba di puncak Garuda, dan sempat berfoto.

Namun, korban saat berjalan turun dari puncak terpeleset dan jatuh ke arah selatan ke dalam kawah. Teman korban kemudian turun meminta tolong pendaki lainnya di Pos II untuk melaporkan kejadian itu, ke petugas di base camp New Selo.

"Tim SAR gabungan baru bisa melakukan pencarian Minggu pagi, mengingat di lokasi kejadian medan sangat berat dan berbahaya sehingga pencarian tidak memungkinkan dilakukan malam hari.

Menurut versi kakak ipar Eri, Irfan yang ikut berada di posko Selo Boyolali, kejadian bermula pada Sabtu 16 Mei sekitar pukul 11.00 WIB. Korban bersama rekannya yang bernama Diky (21), berniat turun dari puncak. Namun saat turun dari puncak, korban terpeleset dan jatuh ke kawah gunung merapi. Menurutnya, korban adalah putra ke terakhir dari tiga bersaudara.

"Dia memang hoby naik gunung. Dia sudah berkali kali naik gunung. Terakhir dia naik gunung rinjani, belum lama ini," kata Irfan. (Tnt/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya