Trauma Healing Korban Penelantaran Anak dengan Terapi Dongeng

Sebuah dongeng disampaikan untuk menghibur sekaligus menghilangkan trauma yang diderita kelima anak korban penelantaran orangtua.

oleh Liputan6 diperbarui 18 Mei 2015, 07:25 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2015, 07:25 WIB
Penampakan Tak Layak Huni Rumah Orangtua yang Telantarkan 5 Anak di Cibubur
Petugas satpam menunjukkan kasur yang digunakan DN untuk tidur di sebuah pos jaga di Perumahan Citra Gran, Cibubur, Jumat (15/5). Sebelumnya, KPAI dan Polda Metro Jaya mengamankan orangtua yang diduga menelantarkan 5 anaknya. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - 5 anak korban penelantaran orangtua di Perumahan Gran Citra Cibubur, Bekasi, Jawa Barat terus mendapat perhatian serius sejak dipindahkan ke rumah aman milik Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Selain mendapatkan perlindungan mereka juga mendapat kunjungan dari aktivis pendongeng anak.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Senin (18/5/2015), sebuah dongeng disampaikan untuk menghibur sekaligus menghilangkan trauma yang diderita kelima anak korban penelantaran bersama anak-anak lainnya.

Gelak tawa anak-anak memenuhi salah satu sudut rumah aman yang dikelola KPAI di kawasan Ciracas, Jakarta Timur. Gelak tawa anak-anak termasuk 5 anak korban penelantaran orangtua di Bekasi itu dipicu kisah lucu dongeng yang dibawakan Iman Surahman.

Menurut Iman, dongeng yang ia bawakan diharapkan mampu menyumbang penyembuhan trauma sekaligus menumbuhkan nilai-nilai positif pada anak khususnya mereka yang memiliki trauma masa lalu.

Selain itu menurut dia, mendongeng juga bisa digunakan sebagai sarana pendidikan melalui pesan-pesan yang diselipkan serta mendorong imajinasi anak-anak.

5 anak korban penelantaran orang tuanya hingga kini masih terus dalam proses pemulihan dari trauma yang diakibatkan perlakuan yang mereka terima. Kasus penelantaran ini terungkap setelah warga prihatin melihat seorang anak yang dibiarkan tinggal di luar rumah berhari-hari tanpa perawatan. (Nda/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya