JK Minta BNPB Bantu Rohingya di Aceh

Saat ini jumlah pengungsi dari Rohingya, Bangladesh dan Myanmar yang ada di Aceh berjumlah 1.722 jiwa.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 23 Mei 2015, 10:04 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2015, 10:04 WIB
Wapres JK Buka Munas Masyarakat Ketenagalistrikan di PLN
Wapres Jusuf Kalla. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla memerintahkan Kepala BNPB, Syamsul Maarif, untuk membantu penanganan pengungsi Rohingya di Aceh. Dengan penanggung jawab penanganan pengungsi berada di bawah Kementerian Sosial.

"BNPB membantu pemenuhan kebutuhan yang diperlukan, yang bersifat filling the gap dalam penanganan pengungsi. Kepala BNPB telah berkoordinasi dengan Menteri Sosial (Mensos), Menteri Dalam Negeri, dan Mensesneg (Sekretariat Negara Republik Indonesia)," kata JK seperti dituturkan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya yang diterima Sabtu (23/5/2015).

Saat ini jumlah pengungsi dari Rohingya, Bangladesh dan Myanmar yang ada di Aceh berjumlah 1.722 jiwa, terdiri dari 1.239 jiwa laki-laki, 244 jiwa perempuan, dan 238 jiwa anak-anak. Mereka terdampar di perairan Aceh pada tanggal 10, 15, 16, dan 20 Mei 2015.

Saat ini pengungsi sudah ditempatkan di tempat pengungsian yang tersebar di 4 daerah yaitu 560 jiwa di Kabupaten Aceh Utara, 47 jiwa di Kabupaten Aceh Tamiang, 682 jiwa di Kota Langsa, dan 433 jiwa di Kabupaten Aceh Timur.

Kementerian Sosial (Kemensos) bersama BPBD Provinsi Aceh, BPBD Kabupaten Aceh Utara, BPBD Kabupaten Aceh Tamiang, BPBD Kota Langsa, BPBD Kabupaten Aceh Timur, Dinas Sosial, SKPD, NGO, relawan dan masyarakat telah melakukan penanganan pengungsi di sana.

Bantuan logistik dan peralatan BNPB yang didistribusikan kepada BPBD telah digelar di lokasi seperti tenda pengungsi, WC portable, permakanan, dapur umum, alas tidur dan sebagainya.

Kebutuhan mendesak adalah sembako, susu anak, pakaian, peralatan mandi, sandal jepit, sarung, makanan tambahan gizi, tikar, karpet untuk sholat, MCK, air bersih, dan obat-obatan.

Rencananya pada Sabtu siang ini, Kedeputian Tanggap Darurat BNPB akan melakukan rapat koordinasi dengan potensi nasional terkait penanganan pengungsi Rohingya. Sebab diperlukan penanganan yang komprehensif terhadap pengungsi.

Dalam masalah kemanusiaan seperti itu, sudah selayaknya bangsa Indonesia membantu dan menangani dengan layak. (Tnt/Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya