Ical: Usulan JK Terkait Kantor DPP Golkar Tidak Rasional

Ical meminta kepada seluruh pihak untuk tidak lagi berupaya saling klaim kepemilikan Kantor DPP Partai Golkar.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 14 Jun 2015, 05:17 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2015, 05:17 WIB
Aburizal Bakrie
Ketum Partai Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie (kanan) berbincang dengan Ketua Fraksi Golkar DPR Ade Komarudin (kiri). (Antara/Wahyu Putro A)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) beberapa waktu lalu sempat mengusulkan 2 kubu Partai Golkar yang berseteru, yaitu kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono untuk menggunakan Kantor DPP Partai Golkar di Slipi, Jakarta Barat secara bersama-masa.

Menurut JK, jika kedua kubu tidak berkenan menggunakan kantor secara bersama-sama, ia mengusulkan agar kedua belah pihak mengosongkan Kantor DPP untuk sementara waktu.

Namun, usulan JK itu dikritik Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali, Aburizal Bakrie. Ia menilai saran yang diajukan JK itu tidak rasional.

"JK sampaikan 2 pilihan, kantor digunakan bersama, atau kantor digembok bersama, tidak masuk akal dan tidak rasional," kata Ical dalam sambutanya pada Rapimnas Golkar di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Sabtu (13/6/2015).

Pria yang akrab disapa Ical ini juga menyayangkan adanya sikap dari sekelompok orang dari Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), yang beberapa waktu lalu sempat menduduki kantor DPP. Ia pun meminta kepada seluruh pihak untuk tidak lagi berupaya saling klaim kepemilikan Kantor DPP Partai Golkar.

"Saya memutuskan untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang sama anarkisnya dengan tindakan yang dilakukan pihak sana," tegas dia. (Ado/Nda)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya