Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah organisasi masyarakat yang tergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) meminta Presiden Joko Widodo melacak perekrut warga negara Indonesia ke Irak dan Suriah untuk bergabung dengan kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
“Presiden berjanji akan menindaklanjuti usulan tersebut melalui kementerian dan lembaga yang berwenang,” kata Tim Komunikasi Presiden, Teten Masduki, Rabu (17/9/2015).
Permintaan tersebut disampaikan pimpinan sejumlah tokoh ormas Islam dalam LPOI saat menghadap Presiden Jokowi, di Istana Merdeka, Jakarta.
Selain meminta Jokowi mencari kelompok perekrut WNI untuk ISIS, mereka meminta pemerintah mengawasi dana asing yang langsung mengalir ke sejumlah kelompok masyarakat tanpa melalui pemerintah.
Mereka juga menuntut agar pemerintah sesegera mungkin mengevakuasi 514 WNI yang kini berada di Suriah.
Teten yang juga mengikuti pertemuan tersebut mengatakan Jokowi mengapresiasi LPOI yang memiliki perhatian besar terhadap pencegahan dan penanggulangan aksi terorisme dan radikalisme agama. "Presiden akan menugaskan Kementerian Luar Negeri dan lembaga terkait untuk melaksanakan usulan LOPI terkait pemulangan WNI di Suriah," ucap Teten.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang hadir dalam pertemuan itu juga mengatakan hal yang sama. Bahwa Jokowi dalam forum internasional selalu menyampaikan, Indonesia memiliki kekuatan tersendiri sebagai negara dengan umat Islam terbesar di dunia.
"Karena itu, kita harus menunjukan Islam yang ramah, Islam yang rahmatan lil alamin. Islam yang memang penuh kedamaian. Islam yang mudah-mudahan bisa mewarnai citra dan corak keberagamaan di dunia," ucap Lukman.
Saat menerima LPOI, Jokowi didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki.
Tokoh ormas Islam yang hadir antara lain Iqbal Sulam (PBNU), H Abdullah Djaidi (Al Irsyad), Ahmad Satori (Ketua IKADI), Ahmad Sadeli Karim (Matlaut Anwar), Anwar Sanusi (PERTI), Nazri Adlani (Ketua Attihadiyah) dan Yusnar Yusuf (Alwashliyah).
LPOI merupakan gabungan 12 ormas Islam mayoritas yang masing-masing sudah berdiri sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama (NU), Syarikat Islam Indonesia (SII), Persatuan Islam (Persis), Al Irsyad Al Islamiyyah, Mathlaul Anwar, Al-Ittihadiyah, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Ikatan Da'i Indonesia (Ikadi), Azzikra, Al-Washliyah, Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti), dan Persatuan Umat Islam (PUI). (Bob/Sss)
Ormas Islam Minta Jokowi Lacak Perekrut WNI untuk ISIS
Mereka juga meminta pemerintah mengawasi dana asing yang langsung mengalir ke sejumlah kelompok masyarakat.
Diperbarui 17 Jun 2015, 17:47 WIBDiterbitkan 17 Jun 2015, 17:47 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Asap Pembakaran Sampah Picu Keributan di Kelapa Gading, 1 Orang Terkena Bacok
Manchester United Sudah Temukan Pengganti Casemiro, Pemain Inggris 21 Tahun
Oppo Beberkan Rahasia di Balik Ketipisan Find N5, Seperti Apa?
BCA Dapat Serangan Cyber 4 Miliar dalam Setahun, Data dan Uang Nasabah Aman?
Pendidikan di Pelosok Negeri, Kisah Perjuangan 1.000 Guru Gorontalo dan WIRE
ESSA Catat Pendapatan Rp 4,9 Triliun di 2024
Kenapa Babi Dipanggil Ica? Ini Asal Usul Penyebutannya yang Viral di Media Sosial
Para Pencari Tuhan Masuk Jilid ke-18, Deddy Mizwar Pastikan Tetap Angkat Isu Relevan di Masyarakat
Memahami Mimpi Tidur: Makna, Manfaat, dan Pengaruhnya
Conclave dan Konspirasi Pemilihan Paus, Calon Kuat Peraih Piala Oscar 2025 Skenario Adaptasi Terbaik
10 Resep Masakan Sehari-hari yang Praktis dan Lezat untuk Keluarga
Hasil BRI Liga 1 2024/2025: Borneo FC Panaskan Papan Atas Usai Bungkam Persita