4 Fakta Kasus Pemukulan Wartawan di Semarang hingga Ajudan Kapolri Minta Maaf

Seorang jurnalis foto Makna Zaezar diduga menjadi korban pemukulan oleh ajudan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat meninjau arus balik di Stasiun Tawang, Kota Semarang.

oleh Devira PrastiwiFauziah Basahil Diperbarui 08 Apr 2025, 19:25 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2025, 19:02 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Seorang jurnalis foto Makna Zaezar diduga menjadi korban pemukulan oleh ajudan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat meninjau arus balik di Stasiun Tawang, Kota Semarang, Jawa Tengah pada Sabtu 5 April 2025.

Saat mengambil foto, korban diminta mundur dengan dorongan kasar hingga menghampiri dan dipukul kepalanya. Kejadian bermula saat sejumlah jurnalis dari berbagai media dan humas mengabadikan kegiatan Kapolri di Stasiun Tawang dengan jarak yang wajar.

Saat itu, Listyo sedang menyapa penumpang yang sedang duduk di kursi roda, tiba-tiba datang ajudan Listyo meminta jurnalis mundur dengan mendorong.

"Dorongan itu cukup kasar," kata Ketua Pewarta Foto Indonesia Semarang, Dhana Kencana, Minggu 6 April 2025.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyesalkan insiden yang menimpa seorang wartawan foto di Semarang tersebut yang diduga menjadi korban pemukulan dan intimidasi oleh ajudan Kapolri.

"Saya cek dulu, karena saya baru mendengar dari link berita ini. Namun kalau benar itu terjadi, saya sangat menyesalkan kejadian tersebut, karena hubungan kita dengan teman-teman media sangat baik," kata Kapolri Sigit saat dihubungi merdeka.com, Minggu 6 April 2025.

Ajudan Kapolri itu bernama Ipda Endry. Peristiwa yang sudah kadung viral di media sosial itu tersebut Endry langsung menyatakan permintaan maaf secara terbuka di Kantor Media Antara Jateng.

Sambil didampingi Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto, Ipda Endry menemui Direktur Pemberitaan ANTARA Irfan Junaidi, serta pewarta foto ANTARA Makna Zaesar. Ia yang memakai kemeja biru gelap dan Handy Talky (HT) di dadanya, meminta maaf, khususnya kepada Zaesar dan seluruh awak media yang pada saat itu meliput Kapolri.

"Kami dari tim pengamanan protokoler, memohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian di Stasiun Tawang terhadap rekan-rekan media," ucap Ipda Endry, dikutip Senin 7 April 2025.

Berikut sederet fakta terkait seorang jurnalis foto Makna Zaezar diduga menjadi korban pemukulan oleh ajudan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dihimpun Tim News Liputan6.com:

 

1. Kronologi Kejadian Dugaan Pemukulan

Kapolri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyapa pemudik di Tol Kalikangkung, Jawa Tengah. (Tim News).... Selengkapnya

Seorang jurnalis foto Makna Zaezar diduga menjadi korban pemukulan oleh ajudan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat meninjau arus balik di Stasiun Tawang, Kota Semarang pada Sabtu 5 April 2025.

Saat mengambil foto, korban diminta mundur dengan dorongan kasar hingga menghampiri dan dipukul kepalanya.

Kejadian bermula saat sejumlah jurnalis dari berbagai media dan humas mengabadikan kegiatan Kapolri di Stasiun Tawang dengan jarak yang wajar.

Saat itu Listyo sedang menyapa penumpang yang sedang duduk di kursi roda, tiba-tiba datang ajudan Listyo meminta jurnalis mundur dengan mendorong.

"Dorongan itu cukup kasar," kata Ketua Pewarta Foto Indonesia Semarang, Dhana Kencana, Minggu 6 April 2025.

Merasa situasi tidak kondusif, seorang pewarta foto dari Kantor Berita Antara Foto, Makna Zaezar memilih menjauh dan berpindah ke sekitar peron.

Namun, ajudan yang sama justru mengejar Makna dan melakukan tindak kekerasan. Ia memukul kepala Makna dengan tangan.

Tak sampai di situ, ajudan tersebut bahkan mengancam jurnalis lain yang berada di lokasi. Dengan nada tinggi dan sikap agresif, ia berkata, "Kalian pers, saya tempeleng satu-satu".

Beberapa jurnalis lain juga melaporkan mengalami dorongan fisik dan intimidasi verbal. Salah seorang jurnalis perempuan bahkan mengaku nyaris dicekik oleh petugas yang sama.

 

2. PFI dan AJI Semarang Kecam Tindakan Ajudan Kapolri

Kapolri Cek Pelayanan Arus Balik Lebaran di Stasiun Tawang Semarang
Kapolri Cek Pelayanan Arus Balik Lebaran di Stasiun Tawang Semarang. (Merdeka.com)... Selengkapnya

Menanggapi peristiwa ini, Pewarta Foto Indonesia (PFI) Semarang dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Semarang mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan ajudan Kapolri.

"Kejadian ini adalah pelanggaran serius terhadap UU Pers. Ruang kerja kami dilanggar secara fisik dan psikologis," ungkapnya.

Ketua Divisi Advokasi AJI Semarang, Daffy Yusuf menuntut permintaan maaf terbuka dari pelaku, dan mendesak institusi Polri untuk memberikan sanksi tegas.

"Jadi kekerasan terhadap jurnalis tidak boleh dibiarkan menjadi budaya," tegasnya.

Peristiwa kekerasan ini dinilai melanggar Pasal 18 Ayat (1) UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, yang menyebutkan bahwa setiap orang yang secara sengaja menghambat atau menghalangi kerja jurnalistik dapat dikenakan sanksi pidana.

Hingga saat ini masih menunggu konfirmasi jawaban dari Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto atas insiden kekerasan yang dilakukan ajudan Kapolri saat jurnalis meliput di Stasiun Tawang Semarang.

 

3. Kapolri Sampaikan Permintaan Maaf

Kapolri Cek Pelayanan Arus Balik Lebaran di Stasiun Tawang Semarang
Kapolri Cek Pelayanan Arus Balik Lebaran di Stasiun Tawang Semarang. (Merdeka.com)... Selengkapnya

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyesalkan insiden yang menimpa seorang wartawan foto di Semarang, Jawa Tengah yang diduga menjadi korban pemukulan dan intimidasi oleh ajudan Kapolri.

Insiden itu terjadi saat Kapolri tengah meninjau arus balik di Stasiun Tawang, Semarang pada Sabtu, 5 April 2025 lalu.

"Saya cek dulu, karena saya baru mendengar dari link berita ini. Namun kalau benar itu terjadi, saya sangat menyesalkan kejadian tersebut, karena hubungan kita dengan teman-teman media sangat baik," kata Kapolri Sigit saat dihubungi merdeka.com, Minggu 6 April 2025.

Oleh karena itu, sebagai pimpinan Korps Bhayangkara, Jenderal bintang empat ini pun meminta maaf atas peristiwa tersebut.

"Secara pribadi saya minta maaf terhadap insiden yang terjadi dan membuat tidak nyaman rekan-rekan media," ujar Sigit.

Selain itu, mantan Kabareskrim Polri ini juga menegaskan, bahwa dirinya bakal menelusuri dan menindaklanjuti kejadian tersebut.

"Segera saya telusuri dan tindaklanjuti," kata Kapolri Listyo Sigit Prabowo menandaskan.

 

4. Ajudan Kapolri Minta Maaf

Ajudan Kapolri
Didampingi Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto, Ipda Endry menemui Direktur Pemberitaan ANTARA Irfan Junaidi, serta pewarta foto ANTARA Makna Zaesar. (Tim News).... Selengkapnya

Kejadian tak mengenakkan menimpa jurnalis foto Kantor Berita ANTARA Jateng, Makna Zaezar pada saat meliput kegiatan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang sedang meninjau arus balik di Stasiun Tawang, Kota Semarang pada Sabtu 5 April 2025.

Zaezar, jurnallis yang sedang bertugas saat itu menjadi korban penganiayaan oleh ajudan Kapolri bernama Ipda Endry. Ketika Zezar ingin mengabadikan moment Kapolri menyapa warga, dia dihampiri dan dipukul kepalanya oleh Endry yang bertindak arogan.

Peristiwa yang sudah kadung viral di media sosial itu tersebut Endry langsung menyatakan permintaan maaf secara terbuka di Kantor Media Antara Jateng.

Sambil didampingi Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto, Ipda Endry menemui Direktur Pemberitaan ANTARA Irfan Junaidi, serta pewarta foto ANTARA Makna Zaesar. Ia yang memakai kemeja biru gelap dan Handy Talky (HT) di dadanya, meminta maaf, khususnya kepada Zaesar dan seluruh awak media yang pada saat itu meliput Kapolri.

"Kami dari tim pengamanan protokoler, memohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian di Stasiun Tawang terhadap rekan-rekan media," ucap Ipda Endry, dikutip Senin 7 April 2025.

Dia mengakui perbuatannya tersebut. Ia pun berjanji tidak akan mengulanginya lagi dan akan menjadi pembelajaran ke depannya.

"Semoga ke depannya atas kejadian ini kita mengikuti humanis profesional yang lebih dewasa. Dan kami sekali lagi mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya," kata Endry.

Infografis Prabowo Perintahkan Kapolri, Jaksa Agung hingga KPK Sikat Koruptor
Infografis Prabowo Perintahkan Kapolri, Jaksa Agung hingga KPK Sikat Koruptor. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya