Pemprov DKI Bangun 21 Ribu Rusunawa di 15 Lokasi

Masa pembangunan dilakukan dalam kurun waktu 5 bulan.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 23 Jun 2015, 23:02 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2015, 23:02 WIB
Fasilitas Rusunawa Muara Baru Siap Ditambah
Dua orang anak kecil saat berada di dalam Rusunawa Muara Baru, Jakarta, Kamis (21/05/2015). Fasilitas rusunawa muara baru akan di tambah dan diperlengkap seperti pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah provinsi DKI Jakarta akan membangun 21 ribu unit rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Pembangunan rusunawa berada di 15 lokasi dan akan dimulai pada Agustus 2015.

Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta Ika Lestari Aji mengatakan, pembangunan akan ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Masa pembangunan ground breaking dilakukan dalam kurun waktu 5 bulan.

"Ada 21 ribu unit rusunawa yang di-ground breaking tahun ini. Itu ada di 15 lokasi, dimulai di akhir Agustus hingga akhir Desember 2015," kata Ika di Balaikota, Jakarta, Selasa (23/6/2015).

15 Lokasi pembangunan rusunawa, yakni 2 tower di Kampung Bandan berjumlah 1.054 unit, 2 tower Rusunawa Ujung Menteng berjumlah 1.054 unit, 6 tower Rusunawa Rawa Buaya berjumlah 4.576 unit. Lalu 7 tower Rusunawa Waduk Pluit berjumlah 4000 unit, dan 7 tower Wisma Atlet Kemayoran berjumlah 5.566 unit.

"Sisanya, rusunawa dibangun di 10 lokasi pasar tradisional‎ atau rusun terpadu yakni Pasar Sunter, Pasar Cempaka Putih, Pasar Jembatan Besi, Pasar Sindang, Pasar Serdang, Pasar Grogol, Pasar Lontar Kebon Melati, Pasar Jelambar Polri, Pasar Sukapura dan Pasar Blok G Tanah Abang," tutur Ika.

Pembangunan rusunawa ini menelan biaya sedikitnya Rp 3,3 triliun. Anggaran pembangunan didapat dari APBD yang dialokaiskan kepada BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dalam bentuk penyertaan modal perusahaan (PMP).

"Jadi anggarannya murni pakai APBD DKI yang di PMP-kan atau dibangun BUMD yang rencananya dari PT Jakpro," tuturnya.

Rusunawa ini dibangun untuk warga bantaran kali dan masyarakat di pinggir rel kereta api yang terkena relokasi. Rusunawa itu diprioritaskan untuk warga yang tinggal, bekerja dan mengeyam pendidikan dekat dengan lokasi rusun.

"Satu tower di rusunawa ini minimal terdiri dari 15 lantai dengan luasan lahan satu hingga dua hektar. Masing-masing unitnya memiliki luasan 30 meter," jelas dia.

Sementara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyerahkan pembangunan rusunawa ini kepada Ika. Dia memastikan rusunawa ini dialokasikan untuk warga terdampak relokasi bantaran kali dan pinggir rel.

"Iya buat yang kayak gitu, buat mindahin mereka nanti kalau ngomong gusur salah lagi. Saya sih maunya banyak cuman harus ada tempat," ucap Ahok. (Ali/Ian)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya