Panglima Moeldoko Ajukan Rp 120,6 Triliun untuk Alutsista TNI

Dengan dana tersebut, nantinya tidak ada lagi alutsista TNI yang dibeli dari barang bekas.

oleh FX. Richo Pramono diperbarui 07 Jul 2015, 03:01 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2015, 03:01 WIB
Ratusan Alutsista Diturunkan dalam Latihan Gabungan TNI 2014
Para prajurit mempersiapkan kendaraan tempur tank dalam Latihan Gabungan TNI 2014, Senin (19/5/14). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengajukan anggaran sebesar Rp 120,6 triliun. Dana sebesar itu digunakan untuk peremajaan alutsista.

"Sedang kita ajukan dengan total Rp 120,6 triliun. TNI AD Rp 9,3 triliun, TNI AL Rp 17,4 triliun, dan TNI AU sebesar Rp 93,9 triliun," ujar Moeldoko di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (6/7/2015).

Moeldoko menyatakan pengajuan anggaran yang cukup besar itu akan dialokasikan untuk pembaruan alutsista. Mengingat alutsista yang dimiliki Indonesia umumnya telah berusia tua dan kerap mengalami berbagai kendala.

Dengan dana tersebut, lanjut dia, tidak ada lagi alutsista TNI yang dibeli dari barang bekas. Langkah itu menjadi keharusan untuk memperkuat pertahanan negara.

"Jangan sampai ada tambal sulam dan kanibal. Ini menjadi suatu keharusan, kalau tidak kita akan dalam situasi sulit," jelas Moeldoko.

Dalan keterangannya, Moeldoko menyatakan bahwa perlahan TNI akan menggeser alutsista yang telah usang. Alutsista kuno akan digantikan dengan yang baru melalui dana yang dianggarkan tersebut.

"Alutsista kuno akan minggir pelan-pelan. Seperti BTR milik Marinir itu buatan 1957 dan saya baru lahir, tapi memang masih terpelihara. AMX Angkatan Darat kita sudah punya, perlahan yang kuno akan bergeser," papar dia.

Meski pengadaan alutsista akan menempuh jalur terbuka, namun Moeldoko menegaskan bahwa spesifikasi barang dan jumlah akan tetap dirahasiakan. Ia hanya menerangkan proses tender akan berjalan seperti biasa.

"Standar tender memang terbuka. Namun, alutsistanya apa saja dan jumlahnya berapa itu menjadi rahasia," pungkas sang panglima. (Ali/Dan)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya