Liputan6.com, Jakarta - Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali telah dibuka kembali. Dibukanya kembali bandara itu lantaran abu hasil erupsi Gunung Raung di Jawa Timur telah menjauh dari langit Bali.
"Abu vulkanik di atas langit bandara sudah mengarah ke barat daya," kata General Manajer PT Angkasa Pura I Ngurah Rai, Bali, Trikora Harjo di Bali, Sabtu (11/7/2015).
Dia menuturkan, berdasarkan hasil pengamatan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diketahui bahwa kondisi kecepatan angin pada ketinggian 5 ribu-7 ribu kaki mencapai lima hingga 20 knot. Angin berembus dari timur menuju barat.
Advertisement
Sedangkan pada ketinggian 10 ribu-24 ribu kaki, angin berhembus dari utara dan berbelok ke barat daya.
Sehingga, ucap dia, arah angin dari kedua sisi tersebut, membawa abu Gunung Raung mengarah ke selatan dan barat daya, menjauh dari kawasan udara Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Karena itu operator bandara bersama dengan maskapai penerbangan memutuskan untuk membuka bandar udara yang sebelumnya sempat ditutup selama hampir 35 jam itu.
Sebelumnya, akibat letusan Gunung Raung di Jawa Timur, 277 penerbangan di bandara tersebut terpaksa dibatalkan karena abu vulkanik mengarah ke Pulau Dewata. Sebanyak 19.453 calon penumpang domestik dan internasional gagal berangkat. (Ant/Ndy/Ein)