Liputan6.com, Surabaya Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda merekomendasikan penutupan Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo diperpanjang hingga Jumat (17/7/2015) pukul 12.00 WIB.
"Karena debu masih di udara tepat di atas Surabaya dan sekitarnya dan membahayakan penerbangan, sehingga penutupan bandara diperpanjang," ujar prakirawan BMKG Juanda Agatha ketika dikonfirmasi di Surabaya.
Ia menjelaskan, pergerakan abu akibat erupsi Gunung Raung hingga pagi ini masih mengarah ke arah barat. Sehingga sangat tidak dimungkinkan pesawat untuk melintas.
Dengan demikian, penutupan perpanjangan bandara internasional tersebut sudah 2 kali dilakukan sejak resmi ditutup pada Kamis 16 Juli pukul 13.30 WIB hingga 20.30 WIB.
Penutupan pertama mulai Kamis malam hingga Jumat pukul 06.00 WIB. Namun karena belum ada pergerakan debu, maka penutupan diperpanjang hingga 6 jam kemudian.
"Setelah pukul 12.00 WIB kembali akan dikeluarkan rekomendasi, apakah debu sudah bergerak atau belum. Nanti siang update kembali, termasuk apakah Bandara Juanda sudah diizinkan dibuka atau belum," ucap Agatha.
PT Angkasa Pura (AP) I Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo menyampaikan pergerakan debu erupsi Gunung Raung berada di ketinggian 16 ribu kaki, sehingga membahayakan pesawat terbang yang melintas.
"Kalau di darat sepertinya memang tidak ada apa-apa, padahal pergerakan debu di ketinggian 16 ribu kaki sangat memengaruhi," ujar General Manager PT Angkasa Pura I Yanus Suprayogi.
Berdasarkan rekomendasi BMKG, maka Bandara Juanda dan Bandara Abdulrachman Saleh di Malang menghentikan seluruh aktivitas penerbangan. Ini mengakibatkan 222 penerbangan dari 16 maskapai pada Kamis siang hingga malam hari batal berangkat.
Tidak hanya penerbangan domestik, penerbangan internasional yang menuju atau berangkat dari Juanda juga tak bisa diberangkatkan. Akibat kejadian ini, 9.766 calon penumpang gagal berangkat dan 18.178 penumpang tidak bisa mendarat di Juanda. (Ant/Sss)
Penutupan Bandara Juanda Diperpanjang Akibat Abu Raung
Pergerakan abu akibat erupsi Gunung Raung hingga pagi ini masih mengarah ke barat. Sehingga sangat tidak dimungkinkan pesawat melintas.
diperbarui 17 Jul 2015, 09:14 WIBDiterbitkan 17 Jul 2015, 09:14 WIB
Kepulan awan panas Gunung Raung membumbung ke angkasa yang terlihat dari Kabupaten Bondowoso, Jatim, Minggu (12/7). Gunung Raung terus menunjukkan aktivitas vulkaniknya dan menyebabkan terjadi hujan abu tipis di sejumlah wilayah. (AFP PHOTO/WIDARSHA)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Link Live Streaming Liga Europa Manchester United vs PAOK, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Jumat 8 November 2024
Kasus Pembunuhan Nia Kurnia Sari Akan Difilmkan, Digarap oleh Aditya Gumay
Polisi Masih Jaga Ketat Lokasi Truk Tanah yang Kena Amuk Massa di Tangerang
Pria Lanjut Usia Ditemukan Tewas Tergantung di Area Perkebunan Minahasa
Punya Harta Haram tapi Sudah Taubat, Bagaimana Cara Membersihkannya? Simak Kata Buya Yahya
Dalami Dugaan Pemukulan Sopir Taksir Online Oleh Oknum Polisi, 2 Orang Diperiksa Sebagai Saksi
Muncul Dugaan Pelanggaran Oleh Satu Paslon di Pilkada Kota Yogyakarta
Matt Groening Sosok di Balik Ramalan The Simpsons
Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Geopolitik dan Perekonomian Global
Kisah Santri Pura-Pura Mati karena Punya Banyak Utang, Ini Respons Tak Terduga KH Hasyim Asy'ari
4 Pemain Naturalisasi yang Beredar di BRI Liga 1 tapi Tak Terpakai Timnas Indonesia