BMKG: Dampak El Nino, Kekeringan di Bogor Hingga September

Diimbau masyarakat maupun instansi terkait untuk bersiap-siap dan melakukan langkah antisipasi menghadapi kemungkinan terburuk.

oleh Bima Firmansyah diperbarui 25 Jul 2015, 12:35 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2015, 12:35 WIB
Musim Kemarau
Kekeringan di musim kemarau. (Antara)

Liputan6.com, Bogor - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Dramaga, memperkirakan musim kemarau di wilayah Bogor akan berlangsung hingga September. Kekeringan yang berlangsung lama, karena kota hujan itu memasuki masa kekeringan lebih awal.

Dikatakan Kepala Stasiun Klimatologi Dramaga, Dedi Sucahyono, berdasarkan pantauan citra satelit milik BMKG, kondisi itu dipengaruhi El Nino di Samudera Pasifik bagian tengah.

"Nampak kumpulan awan di atas laut Jawa terutama Jawa Barat tidak berpotensi menghasilkan hujan," ungkapnya saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (25/7/2015).

Dedi juga memperkirakan, kekeringan yang saat ini terjadi belum memasuki puncak. Di mana untuk wilayah Bogor diprediksi berlangsung hingga September.

Untuk itu, dia mengimbau masyarakat maupun instansi terkait untuk bersiap-siap dan melakukan langkah antisipasi. Untuk titik-titik kekeringan terburuk berada di Cibumbulang, Katulampa, Dramga, Ciriung, Cariu, dan Cikasungka.

"Sedangkan untuk suhu rata-rata pada siang hari bisa mencapai 33 derajat celsius atau di atas rata-rata suhu Bogor pada musim kemarau yang mencapai 29-30 derajat celsius," pungkas Dedi. (Tnt)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya