Liputan6.com, Jakarta - Indonesian Corruption Watch (ICW) mengajukan sejumlah kriteria tambahan kepada tim panitia seleksi bagi calon pimpinan KPK agar memiliki ketahanan lebih dalam menghadapi konflik yang mungkin terjadi.
"Kami punya kriteria tambahan. Pertama dia harus berani, lalu juga harus punya stamina dan ketahanan mental yang kuat," ujar Koordinator Divisi Investigasi ICW Febri Hendri di Jakarta, Sabtu (26/7/2015).
Menurut dia, apabila suatu saat pimpinan KPK menghadapi kasus tindak pidana korupsi yang melibatkan kalangan DPR atau aparat penegak hukum, maka tidak ada rasa gentar dalam penanganannya.
Apabila dalam situasi tersebut jajaran pimpinan KPK tidak berani menghadapinya, ujar Febri, proses penanganan dan penyelesaian kasus tersebut pun dipastikan akan mengalami permasalahan dan menghambat upaya pemberantasan korupsi itu sendiri.
Selanjutnya ialah terkait kesehatan calon pimpinan KPK, menurut dia hal tersebut juga tidak kalah pentingnya dengan faktor keberanian yang telah disebutkan sebelumnya.
"Jangan sampai saat menangani kasus korupsi, lalu diserang balik oleh pihak lawan, langsung 'down' mentalnya. Imbasnya kesehatan fisik ikut menurun," tutur Febri.
Untuk itu ia berharap kepada panitia seleksi KPK agar menelusuri riwayat kesehatan para peserta seleksi, sehingga diharapkan mampu memimpin lembaga antikorupsi tersebut hingga berakhir masa jabatannya.
"Ini kan bisa bahaya kalau misalnya mentalnya sudah jatuh, lalu kesehatannya juga memburuk. Bisa-bisa belum selesai masa jabatannya sudah mundur duluan," tukas Febri.
Panitia seleksi capim KPK sebelumnya mengumumkan 48 calon pimpinan KPK yang lolos pada seleksi tahap kedua, yang selanjutnya akan mengikuti seleksi tahap ketiga.
Para peserta yang lolos tersebut memiliki latar belakang yang beragam, antara lain 9 orang dari kalangan penegak hukum, 8 orang akademisi, 6 orang dari korporasi, 5 orang dari KPK, 4 orang auditor, masing-masing 3 orang advokat dan CSO, 4 orang dari lembaga negara, 3 orang PNS, dan 3 orang dari profesi lainnya.
Calon pimpinan KPK yang lolos tersebut selanjutnya akan mengikuti tes berupa "profile assesment" pada 27 hingga 28 Juli mendatang di Pusdiklat Kemenkes, Jalan Hang Jebat Raya Blok F3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Pada tes tersebut panitia akan menilai apakah calon pimpinan KPK tersebut cocok atau tidak dengan jabatan tersebut melalui pemetaan rekam jejak dengan bekerja sama dengan sejumlah institusi seperti KPK, Polri, BIN, Kejaksaan, Kementerian Keuangan dan masyarakat sipil. (Ant/Ali/Nda)
ICW Ajukan 3 Kriteria Tambahan Calon Pimpinan KPK
KPK agar memiliki ketahanan lebih dalam menghadapi konflik yang mungkin terjadi.
Diperbarui 26 Jul 2015, 01:00 WIBDiterbitkan 26 Jul 2015, 01:00 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
KPK Ungkap Motor Royal Enfield Terdaftar Bukan Atas Nama Ridwan Kamil
Diduga Jadi Korban Fitnah, WN Australia Kirim Surat ke Presiden RI
Mengenal Basilika Santa Maria Maggiore Akan Jadi Tempat Peristirahatan Paus Fransiskus
Top 7 Most Dangerous Zodiac Signs: Unveiling Astrology's Dark Side
6 Pesona Luna Maya Pakai Hijab, Penampilannya Semakin Anggun dan Tetap Modis
Film Animasi Jumbo Pecah Rekor, Momen Kebangkitan Sinema Anak Indonesia?
Manchester United Dapat Senjata Tambahan di Momen Krusial
Kerik Gigi Suku Mentawai, Ritual Kecantikan yang Menahan Sakit
Lonjakan Pendaftar PPSU, Cermin Sulitnya Cari Kerja?
KPK Sita Mobil Ridwan Kamil Terkait Kasus Dugaan Korupsi BJB
UNTR Tebar Dividen Final Rp 1.484 per Saham, Catat Tanggal Pembayarannya
343 TPA Ditutup, Pakar UGM Ingatkan Kesadaran Baru Pengelolaan Sampah