Rizal Ramli: Pemimpin Hebat Gunakan Momen Krisis untuk Loncatan

Menghadapi lambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia, mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli punya saran kepada pemerintahan Jokowi.

oleh Liputan6 diperbarui 31 Jul 2015, 10:56 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2015, 10:56 WIB
20150723-Rizal Ramli
Rizal Ramli (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan. Indonesia bahkan mencatat pertumbuhan ekonomi hanya sebesar 4,7% pada kuartal I 2015. Angka itu melambat jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 5%.

Menurut ekonom senior Rizal Ramli, sebenarnya jika kondisi di dalam negeri kuat, Indonesia mampu membukukan pertumbuhan ekonomi di atas 5%.

"Ibaratnya jika tubuh dalam kondisi bagus, maka tidak akan terserang penyakit. Namun jika memang daya tahan tubuh lemah, maka kena virus flu saja bakal tumbang," ucap mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Rizal Ramli saat berkunjung ke kantor redaksi Liputan6.com di Jakarta, Kamis 23 Juli 2015.

Menurut ekonom yang kini genap berusia 60 tahun, kunci dari pertumbuhan ekonomi nasional agar tidak masuk ke dalam periode resesi adalah dengan melakukan pembenahan ke dalam. Dengan demikian, perekonomian nasional memiliki daya tahan yang kuat terhadap situasi global, bahkan krisis sekalipun.

"Terpenting adalah prinsipnya dulu. Prinsip pertama, krisis itu adalah kesempatan. Dalam 'bahasa' China, krisis itu adalah koin yang sama. Satu sisi krisis, satu (sisi) yang lain adalah kesempatan," papar mantan Menteri Keuangan yang kini menjabat Komisaris Utama Bank Negara Indonesia (BNI).

"Pemimpin yang hebat menggunakan momentum krisis untuk melakukan loncatan-loncatan ke depan," imbuh Rizal.

Ia mencontohkan keberhasilan Presiden ke-32 Amerika Serikat Franklin D Roosevelt yang dipilih saat negara tersebut mengalami titik nadir akibat depresi ekonomi pada dekade 30-an.

"Dia (Presiden Roosevelt) berhasil bangkitkan Amerika. Tidak hanya bangkitkan, bahkan mengalahkan (kekuatan) ekonomi yang lebih hebat sebelumnya, Inggris, Prancis, dan Jerman," urai Rizal yang saat menjabat Menko Perekonomian era pemerintahan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur terkenal dengan 10 Program Percepatan dan Pemulihan Ekonomi.

Nah, apalagi saran-saran positif dari peraih gelar doktor ekonomi Universitas Boston, Amerika Serikat tersebut kepada pemerintahan Jokowi?

Simak wawancara khusus Liputan6.com dengan mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli yang dipandu Amii Nindita berikut ini:

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya