Penanggulangan Bencana Gunung Raung ala Menteri Marwan

Marwan mengimbau warga sekitar agar tidak perlu khawatir dengan erupsi Gunung Raung.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 08 Agu 2015, 00:31 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2015, 00:31 WIB
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar.

Liputan6.com, Bondowoso - Erupsi Gunung Raung di Jawa Timur menyebabkan aktivitas warga sekitar terganggu. Warga tak dapat melakukan aktivitas seperti biasanya akibat debu vulkanik yang terus dikeluarkan gunung yang diapit Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember itu.

Padahal, daerah-daerah di sekitar Gunung Raung masih termasuk kawasan desa tertinggal. Hal itu menjadi perhatian lebih dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar.

Marwan mengimbau warga sekitar agar tidak perlu khawatir dengan erupsi Gunung Raung. Sebab warga sekitar akan mendapatkan bantuan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat pasca-bencana Raung.

"Untuk itu kami punya program namanya program pasca-bencana. Nanti dalam pasca-bencana itu kami akan melakukan pembangunan, sekaligus pemberdayaan masyarakatnya. Dan kami itu memang punya program itu, jadi tidak ada masalah," ucap Marwan saat melakukan kunjungan ke desa-desa di Bondowoso, Jawa Timur, Kamis 6 Agustus 2015.

Tak hanya bencana Gunung Raung, kekeringan juga sedang melanda beberapa wilayah. Menteri Marwan pun tak tinggal diam. Ia membuat irigasi untuk menanggulangi kekeringan yang sedang terjadi.

"Kami sudah antisipasi sedemikian rupa untuk daerah-daerah tertinggal yang mengalami kekeringan, sudah kami antisipasi. Salah satunya adalah mengintervensi, membangun infrastruktur di bidang irigasi. Itu adalah wujud dari upaya kita meski pun itu tidak banyak, tapi kami melakukan kontribusi itu," kata dia.

Marwan mengatakan, meski sebenarnya tugas membuat irigasi ada di Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Kementerian Pertanian, namun Kemendes tak mau tinggal diam, dengan ikut serta membantu warga membuat irigasi meski tak banyak.

"Yang seharusnya untuk melakukan kontribusi lebih besar untuk menanggulangi kekeringan adalah Kementerian PU dan Kementerian Pertanian. Yang notabene anggarannya jauh lebih besar untuk melakukan pembangunan infrastruktur, terutama penanggulangan kekeringan itu," tandas Menteri Marwan. (Rmn/Nda)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya