Wall Street Perkasa Selama Sepekan, Investor Bakal Cermati Laporan Keuangan

Selama sepekan, rata-rata indeks saham acuan melambung. Indeks S&P 500 menguat 4,6% dan indeks Nasdaq naik 6,7%. Namun, penguatan indeks Dow Jones yang terkecil.

oleh Agustina Melani Diperbarui 26 Apr 2025, 08:17 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2025, 08:17 WIB
Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melesat pada Jumat, 25 April 2025. Hal itu mendorong wall street mencatat kinerja sepekan selama sepekan.

Mengutip CNBC, Sabtu (26/4/2025), indeks S&P 500 bertambah 0,74% menjadi 5.525,21. Indeks Nasdaq menguat 1,26% ke posisi 17.382,94. Indeks Dow Jones naik 0,05% atau 20,10 poin ke posisi 40.113,50.

Indeks S&P 500 menguat seiring investor terus mencermati lanskap perdagangan global yang terus berkembang, sedangkan saham-saham teknologi utama mendapatkan dorongan.

Saham Alphabet naik 1,5% setelah induk Google dan nama “Magnificent Seven” melaporkan kenaikan kinerja keuangan pada kuartal pertama. Saham Tesla melambung 9,8%. Selain itu, saham Nvidia dan Meta Platforms masing-masing naik 4,3% dan 2,7%.

Selama sepekan, rata-rata indeks saham acuan melambung. Indeks S&P 500 menguat 4,6% dan indeks Nasdaq naik 6,7%. Sedangkan indeks Dow Jones menguat 2,5% selama sepekan. Dengan kenaikan tersebut, indeks Nasdaq sedikit positif pada April 2025. Indeks S&P 500 turun 1,5% dan indeks Dow Jones melemah 4,5%.

Saham telah mengalami pasang surut dalam beberapa minggu terakhir. Hal ini seiring pelaku pasar mencoba memahami dampak keparahan tarif Presiden Donald Trump yang pertama kali diumumkan pada 2 April. Pesan yang beragam seputar perdagangan telah menambah volatilitas.

China mengatakan pada Kamis tidak ada pembicaraan dengan AS mengenai kemungkinan kesepakatan perdagangan. Hal ini terjadi setelah AS tampaknya melunakkan pendiriannya mengenai hubungan perdagangan dengan China.

Pada Jumat, majalah Time menerbitkan komentar dari Trump yang mengatakan ia akan menganggapnya sebagai "kemenangan total" jika AS mengenakan tarif tinggi sebesar 20% hingga 50% terhadap negara asing setahun dari sekarang. Namun, komentarnya pada Selasa yang diterbitkan pada Jumat juga mengatakan bahwa presiden mengharapkan pengumuman mengenai banyak kesepakatan akan datang "selama tiga hingga empat minggu ke depan."

 

 

Ketidakpastian Perang Dagang

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)... Selengkapnya

Hal yang menambah kebingungan, Trump mengatakan kepada wartawan dari Air Force One bahwa ia tidak akan mencabut tarif terhadap China  kecuali "mereka memberi kita sesuatu."

Namun, untuk ke depan, pendiri dan kepala investasi InfraCap, Jay Hatfield optimistis ketidakpastian terburuk yang disebabkan oleh tarif telah berakhir.

"Kebingungan tentang apakah benar-benar ada pembicaraan yang sedang berlangsung dengan Tiongkok atau tidak telah meredam semangat pasar," katanya kepada CNBC dalam sebuah wawancara.

"Pandangan kami adalah bahwa kita telah mencapai puncak kemarahan tarif sehingga kemungkinan besar akan lebih positif daripada negatif."

Hatfield yakin pendorong utama pasar minggu depan adalah pendapatan dari perusahaan besar seperti Microsoft dan Amazon.

Penutupan Bursa Saham Asia pada 25 April 2025

Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)... Selengkapnya

Bursa saham Asia Pasifik menguat pada Jumat, 25 April 2025 setelah wall street mendaki selama tiga hari berturut-turut. Hal ini seiring saham teknologi menguat.

Selain itu, investor juga menilai iklim perdagangan seiring Amerika Serikat mengurangi retorika tarif dan China dilaporkan mempertimbangkan penangguhan tarif.

Mengutip CNBC, China mungkin akan hapus tarif 125% atas barang-barang AS tertentu, Bloomberg melaporkan mengutip sumber yang mengetahui hal itu.

Indeks Hang Seng di Hong Kong menguat 0,24%, dan ditutup ke posisi 21.963,09. Indeks CSI300 di China mendatar dan ditutup posisi 3.786,99.

Indeks Nikkei 225 di Jepang menguat 1,9% dan ditutup ke posisi 35.705,74 dan indeks Topix melesat 1,37%, serta akhiri perdagangan ke 2.628,03.

Indeks Kospi di Korea Selatan bertambah 0,95% dan ditutup ke posisi 2.546,3. Indeks Kosdaq mendaki 0,5% dan ditutup ke posisi 729,69. Hal ini seiring Korea Selatan juga dilaporkan semakin dekat untuk mencapai kesepakatan perdagangan dengan AS. Bursa saham Australia tutup karena hari libur.

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya