Abu Raung Menyelimuti, Bandara Bali Tutup Pukul 06.30-12.00 Wita

Sebaran abu vulkanik Gunung Raung dilaporkan kembali mengganggu jalur penerbangan di Pulau Dewata, Bali.

oleh Dewi Divianta diperbarui 08 Agu 2015, 08:00 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2015, 08:00 WIB
Penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai. (Liputan6.com/Raya Herawati)
Penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai. (Liputan6.com/Raya Herawati)

Liputan6.com, Denpasar - Gunung Raung dilaporkan terus memuntahkan debu material vulkanik‎ dan berdampak untuk penerbangan di sekitarnya. Pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, pun akhirnya kembali melakukan penutupan, akibat sebaran abu vulkanik yang mengganggu jalur di udara.

"Bandara kembali kami tutup berdasarkan rekomendasi dari BMKG," kata Co-General Manajer PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, I Gusti Ngurah Ardita, di Kuta, Kabupaten Badung, Sabtu (8/8/2015).

"Hari ini bandara ditutup mulai pukul 06.30 Wita hingga pukul 12.00 Wita,"‎ tambah Humas PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Sherly Yunita.

Menurut Sherly, penutupan bandara masih berdasarkan pantauan dari satelit Himawari, di mana arah angin ‎yang membawa debu Raung menuju ke Pulau Dewata Bali. "Demi keamanan penerbangan, diputuskan untuk menutup bandara," terang Sherly.

Kementerian Perhubungan dan ditembuskan kepada operator bandara setempat kemudian mengeluarkan "Notice to Airmen" atau Notam dengan nomor A1661/15 kepada seluruh personel penerbangan di dunia terkait penutupan operasional bandara itu.

Sistem buka tutup bandara tersebut dipastikan mengganggu puluhan jadwal penerbangan baik domestik maupun mancanegara.

Ribuan calon penumpang juga gagal berangkat menuju sejumlah kota di Tanah Air, termasuk sejumlah destinasi internasional. Sebagian besar dari mereka memilih bertahan di bandara, sembari menunggu kepastian jadwal keberangkatan dari pihak maskapai penerbangan.

Sejumlah penumpang juga tampak pasrah menunggu pengumuman penerbangan akan dibuka kembali. Meski demikian, para calon penumpang memaklumi faktor alam itu yang termasuk keadaan darurat. (Tnt/Rmn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya