Fakta-Fakta Penculikan Santri Ponpes Metal Pasuruan, Ternyata Korban Salah Sasaran

P kemudian memerintahkan para ekeskutor penculikan untuk menculik R. Namun, aksi mereka ternyata gagal. Bukannya R, yang mereka culik adalah MS, santri Ponpes Metal Rejoso

oleh Dian Kurniawan Diperbarui 23 Apr 2025, 20:30 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2025, 20:30 WIB
Polda Jatim menangkap sebanyak 7 terduga pelaku penculikan santri Ponpes Metal, Pasuruan di Gresik. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Polda Jatim menangkap sebanyak 7 terduga pelaku penculikan santri Ponpes Metal, Pasuruan di Gresik. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)... Selengkapnya

Liputan6.com, Surabaya - Peristiwa penculikan santri di Pasuruan, Jawa Timur menuai perhatian publik. Banyak yang bertanya, apa motif pelaku menculik santri tersebut.

Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komisaris Besar Polisi Farman mengungkapkan, santri Pesantren (Ponpes) Metal Rejoso, Pasuruan, inisial MS (17) ternyata merupakan korban penculikan salah sasaran.

"Tujuh pelaku sebetulnya mengincar seseorang berinisial R terkait masalah jual beli narkotika dan obat-obatan (narkoba) terlarang," ujarnya, Rabu (23/4/2025).

Kepala Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, Ajun Komisaris Besar Polisi, Arbaridi Jumhur menambahkan, saat komplotan berada di lokasi kejadian, para tersangka mengira bahwa MS adalah R, orang yang hendak mereka culik.

R dicari dan hendak diculik, lanjut Jumhur, karena diduga menerima paket narkotika jenis sabu-sabu pesanan seseorang berinisial P, yang kini masih dalam perburuan (DPO). "Paket sabu tersebut tidak diberikan (R) kepada P," ucapnya.

Karena itulah P kemudian memerintahkan para ekeskutor penculikan untuk menculik R. Namun, aksi mereka ternyata gagal. Bukannya R, yang mereka culik adalah MS, santri Ponpes Metal Rejoso.

Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi, Farman mengungkapkan, pihaknya bersama anggota Kepolisian Resor Kota Pasuruan, menyergap tujuh pelaku penculikan santri MS (17 tahun) di Jalan Tol Kebomas, Gresik, pada Selasa 22 April kemarin.

"Korban merupakan santri di Pondok Pesantren Metal, Rejoso, Pasuruan, Jawa Timur," ujar Kombes Farman kepada jurnalis di Surabaya, Rabu (23/4/2025).

 

Simak Video Pilihan Ini:

Penculikan Santri Terekam CCTV

Kombes Farman mengatakan, ketujuh pelaku yang ditangkap yaitu, SG alias SK (25) warga Gempol, Kabupaten Pasuruan, yang berperan sebagai eksekutor korban. lalu AE (34) warga Rejoso, Pasuruan, yang menodong korban dengan senjata air soft gun.

"Kemudian P, warga Gubeng, Kota Surabaya, yang melakukan eksekusi korban dan MHR warga Tegalsari, Kota Surabaya, juga eksekutor korban. Mereka semua sudah ditetapkan sebagai tersangka," ucapnya.

Kombes Farman menceritakan, aksi penculikan tersebut terjadi di sebuah toko di Jalan Raya Pantura, Rejoso, Pasuruan, pada Senin, 21 April 2025, malam.

"Saat itu, korban membeli barang di toko. Sejurus kemudian, datang komplotan penculik dan langsung mambawa korban," ujarnya.

Aksi para penculik itu terekam CCTV dan kemudian tersebar di media sosial. Aparat Kepolisian Resor Kota Pasuruan dan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim kemudian membentuk tim dan memburu komplotan penculik tersebut.

"Mereka berhasil ditangkap saat membawa lari korban di Tol Kebomas, Gresik, pada Selasa, 22 April 2025. Selama penyekapan, korban dianiaya pelaku dan sempat ditodong air soft gun," ucap Kombes Farman.

Kepala Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, Ajun Komisaris Besar Polisi, Arbaridi Jumhur menambahkan, mobil yang digunakan para tersangka berhasil diadang di pintu keluar Tol Kebomas, Gresik.

"Kami selanjutnya mengembangkan dan menangkap pelaku lain di tempat lain. Satu pelaku bersembunyi di rumah temannya di Kecamatan Kebomas, Gresik," ujar Jumhur.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya