Penyelenggara 'Bikini Party' Berdamai dengan SMA Muhammadiyah

Pihak penyelenggara atau event organizer (EO) Divine Production melakukan perdamaian dengan SMA Muhammadiyah 11 Rawamangun, Jakarta Timur.

oleh Oscar Ferri diperbarui 27 Agu 2015, 15:23 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2015, 15:23 WIB
Pesta Bikini Siswa Jakarta usai UN
(Foto:@DivineProduction)

Liputan6.com, Jakarta - ‎Pihak penyelenggara atau event organizer (EO) Divine Production melakukan perdamaian dengan SMA Muhammadiyah 11 Rawamangun, Jakarta Timur. Perdamaian ini terkait dengan pencatutan nama SMA Muhammadiyah 11 dalam iklan pesta bikini siswa-siswi sekolah menengah atas atau kejuruan yang diselenggarakan Divine Production.

Perdamaian dilakukan di SMA Muhammadiyah 11, Kamis (27/8/2015). Kedua pihak menandatangani surat kesepakatan ‎damai mengenai pencatutan nama SMA Muhammadiyah 11 dalam promosi acara bikini party bertajuk 'Splash After Class' yang diselenggarakan di The Media Hotel & Tower, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat. Selain SMA Muhammadiyah 11, ada 15 sekolah menengah atas dan kejuruan lain di Jakarta dan sekitarnya yang dicatut Divine Production.

Selain menandatangani, pemilik dan pendiri Divine Production, Immanuel Tulus Hasiholan juga menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. Permintaan maaf itu dilakukan di depan Kepala Sekolah dan guru-guru SMA Muhammadiyah 11.

"Izinkan kami menyampaikan permintaan maaf dari lubuk hati yang terdalam atas kesalahan kami sebagai pihak yang dulu merencanakan penyelenggaraan acara pada Sabtu 25 April yang bertajuk 'Splash After Class' di area kolam renang The Media Hotel & Tower‎ dengan menggunakan video teaser sebagai salah satu media promosi rencana acara tersebut," ujar Immanuel di SMA Muhammadiyah 11, Rawamangun, Jakarta Timur.

Immanuel mengakui, kalau pihak SMA Muhammadiyah 11 sedari awal tidak pernah memberi izin atau dukungan dalam bentuk apapun terkait rencana acara bikini party itu. Immanuel juga mengakui, SMA Muhammadiyah 11 tidak pernah tahu ‎kalau ada acara yang rencananya melibatkan siswa-siswi sekolah menangah atas atau kejuruan itu.

"Oleh karena itu sekali lagi kami hendak menyampaikan dari lubuk hati yang terdalam bahwa kami memohon maaf sebesar-besarnya atas kesalahan kami kepada bapak/ibu guru dan warga SMA Muhammadiyah 11, orangtua murid, alumni, dan juga kepada Pimpinan Cabang Muhammadiyah Rawamangun serta warga Muhammadiyah seluruh Indonesia," ujar Immanuel.

Immanuel juga mengaku, pihaknya menyesal atas persitiwa ini. Kejadian tersebut akan menjadi pelajaran ke depannya dalam menyelenggarakan acara-acara agar tidak terulang lagi.

Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 11, Slamet Sutopo mengatakan, pihaknya menerima ucapan maaf Divine Production dan perdamaian ini.‎ Menurut Slamet, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Rawamangun mengenai masalah ini.

"Kami ucapkan terima kasih pada Divine yang telah rendah hati mengutarakan mohon maaf pada institusi kami. Kami rapat dengan atasan kami PCB (Pimpinan Cabang) Muhammadiyah Rawamangun mengenai perdamaian ini. Dan bahwa kami memang tidak terlibat sama sekali dengan acara tersebut," ucap Slamet.

Slamet berharap, kejadian seperti ini menjadi pelajaran bagi Divine Production. Supaya tidak terulang kembali peristiwa serupa yang dianggap tidak beretika tersebut.

"Mudah-mudah ini jadi pelajaran ke depan. Kalaupun mau bikin acara, bikin acara yang mencerdaskan, beretika, dan positif," pungkas Slamet. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya