Waduk Jatigede Resmi Beroperasi

Perencanaan pembangunan waduk Jatigede sudah dilakukan sejak tahun 1963.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 31 Agu 2015, 11:39 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2015, 11:39 WIB
Waduk Jatigede Resmi Beroperasi
Perencanaan pembangunan waduk Jatigede sudah dilakukan sejak tahun 1963. (Andreas Gerry/Liputan6.com)

Liputan6.com, Sumedang- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono resmi membuka pengoperasian Waduk Jatigede, Senin (28/8/2015). Waduk akan mulai dialiri air.

"Kita akan mulai (pengoperasian Waduk Jatigede) dengan menutup saluran penyela. Semoga upaya kita mendapat ridho Allah dan bermanfaat bagi rakyat sekitar waduk," ucap Basuki di Sumedang, Jawa Barat, Senin (31/8/2015).

Basuki menambahkan, pembukaan waduk tersebut merupakan suatu pencapaian tersendiri bagi pemerintah. Sebab, perencanaan pembangunan waduk Jatigede sudah dilakukan sejak tahun 1960an.

"Proses panjang pembangunan (waduk Jatigede) pada 1963 merupakan proses sejarah tidak gampang," jelasnya.

Tidak cuma itu, Basuki mengatakan, dengan dibukanya waduk Jatigede maka di Indonesia sudah ada ratusan waduk yang beroperasi.

"Dengan selesainya waduk Jatigede dan mungkin bukan berarti selesai pembangunan, ini baru awal mengelola sumber daya air sungai Cimanuk," ujar dia.

"Ini waduk yang ke-231, Indonesia sudah punya waduk lain, tetapi untuk sungai Cimanuk baru satu ini," imbuh Basuki.

Dalam mega proyek waduk Jatigede, ada 17 desa dari 4 kecamatan yakni Kecamatan Darmaraja, Jatigede, Jatinunggal, dan Wado yang akan tenggelam. Persoalan ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah setempat, karena meski pemerintah mengklaim permasalahan Waduk Jatigede ini sudah selesai, namun pada kenyataannya masih banyak warga yang belum mendapatkan dana ganti rugi.

Ucapan Selamat Dubes China

Tak lama setelah peresmian waduk Jatigede, Dubes China untuk Indonesia Xie Feng menyampaikan apresiasinya.

"Saya mengucapkan selamat atas pengisian awal Waduk Jatigede. Selamat atas prestasi baru pembangunan infrastruktur Indonesia, yang tercapai di bawah pimpinan Presiden Jokowi. Selamat atas kerja sama kita," kata Xie Feng melalui pernyataan tertulisnya.

"Kami senang Bapak Jokowi bekerja keras demi menyelesaikan masalah-masalah yang menghambat pertumbuhan perekonomian Indonesia. Pemerintah Indonesia telah menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi investor dalam dan luar negeri dan mencapai hasil nyata," tambah dia.

Feng pun mengungkapkan, bahwa strategi 'Poros Maritim' yang diajukan oleh Presiden Jokowi seperti 'Jalan Sutera Maritim Abad ke-21' yang digagas oleh Presiden Xi Jinping.

"Sekarang kedua pihak sedang melakukan penyambungan strategi secara menyeluruh, secara aktif mendorong kerja sama yang pragmatis," tutur Feng.

Menurutnya, persahabatan dan kerja sama yang saling menguntungkan antara Tiongkok dan Indonesia telah berlangsung sejak lama. Dari proyek Jembatan Suramadu hingga Waduk Jatigede.

"Semuanya berlangsung lancar, telah mendatangkan keuntungan nyata demi pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Kini secara aktif Tiongkok dan Indonesia sedang membahas pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung," beber Feng.

Feng berharap dan yakin bahwa tak lama lagi kereta cepat Jakarta-Bandung akan menjadi suatu jalan yang bisa mendorong pertumbuhan, menyejahterakan masyarakat, saling menguntungkan.

"Jalan tersebut merupakan lambang baru hubungan kemitraan strategis komprehensif antara Tiongkak dan Indonesia, merupakan titik baru dalam rangka mengdorong kerjasama di bidang industri, investasi, keuangan dan finansial serta infrastruktur," ucap Dubes Xie Feng.

(Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya