Sering Celaka, Polisi Serang Tindak Mobil Pikap Pengangkut Orang

Pada 30 Agustus 2015, kendaraan pikap yang berisi 25 orang dan masih 1 keluarga mengalami kecelakaan.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 01 Sep 2015, 10:37 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2015, 10:37 WIB
Korban kecelakaan maut
Salah satu korban kecelakaan kendaraan pikap yang masuk jurang di Kampung Cicongkok, Kabupaten Serang, Banten. (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Serang - Kendaraan dengan bak terbuka dikerap digunakan masyarakat Indonesia untuk berwisata, ziarah, hingga ke pasar. Kendaraan yang biasa membawa muatan atau penumpang berlebih ini membahayakan keselamatan pengendara dan penumpang.

Dalam beberapa kasus kecelakaan, kerap melibatkan kendaraan dengan bak terbuka seperti mobil pikap. Kepolisian pun akan menindak penggunaan kendaraan yang tidak tepat peruntukannya itu.

"Mau tempat ziarah, mau ke pasar, yang namanya pelanggaran, tetap kita tindak. Lebih baik menyewa angkot dari pada membahayakan diri," kata Kapolres Serang AKBP Nunung Syaifuddin, Serang (1/9/2015).

Pihak kepolisian pun berjanji akan semakin meningkatkan langkah pencegahan terhadap penggunaan bak terbuka untuk mengangkut manusia. "Kita juga melakukan langkah preventif. Mulai sekarang, kita hindari penggunaan bak terbuka," terang dia.

Nunung pun meminta semua pihak, baik pihak kepolisian, keluarga hingga masyarakat memberikan pelajaran lalu lintas dan berkemudi yang baik. Sehingga, tidak ada lagi anak di bawah umur menggunakan kendaraan bermotor dan mobil bak terbuka digunakan untuk mengangkut manusia.

"Salah kita semua, karena tidak memberi pendidikan (lalu lintas). Polisi tidak intesn memberikan sosialisasi ketertiban lalu lintas, orangtua memberikan kebebasan (berkendaran anak di bawah umur)," kata Nunung.

Pada Jumat 7 Agustus 2014, 6 dari 60 siswa pramuka dari SMKN 1 Pandeglang meninggal dunia karena truk yang dikendarainya terguling. Truk tersebut kelebihan muatan, rem blong, dan kondisi fisik kendaran yang buruk.
 
Truk terguling di tanjakan Bangangah, Desa Bangangah, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Banten. Para siswa tersebut rencananya akan mengikuti acara pengukuhan Pramuka di wilayah Pantai Carita, Banten.

Kemudian pada Minggu 30 Agustus 2015, kendaraan pikap yang berisi 25 orang dan masih 1 keluarga mengalami kecelakaan. Dari 25 orang tersebut, 5 di antaranya meninggal dunia karena kendaraannya masuk ke dalam jurang sedalam 15 meter.

Mobil ikap disopiri Hrm yang masih di bawah umur. Remaja itu tidak bisa mengendalikan kendaraannya saat akan menyalip kendaraan di depannya. (Mvi/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya