Tak Mampu Bayar, Ahok Akan Pindahkan Warga Rusun ke Panti Sosial

Ini solusi untuk warga yang tidak mampu membayar biaya perawatan sebesar Rp 10.000 per hari.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 14 Sep 2015, 12:43 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2015, 12:43 WIB
20150820-Rusun Pulo-Jakarta
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Jakarta - Warga Kampung Pulo yang tinggal di Rusunawa Jatinegara Barat kini masih gratis tinggal di rusun. Tapi, fasilitas itu akan berakhir pada Desember 2015.

Mulai Desember 2015, warga akan dikenakan biaya pemeliharaan lingkungan sebesar Rp 300 ribu per bulan. Sedangkan sisa biaya perawatan dibayar Pemprov DKI Jakarta.

"Rp 10 ribu per hari," kata Ahok mengingatkan di Balaikota Jakarta, Senin (14/9/2015).

Menurut dia, pemprov tidak pernah mau membebani warga dengan biaya sewa. Namun, banyak warga yang salah mengartikan biaya perawatan yang harus dibayar tersebut.

Dengan biaya perawatan Rp 300 ribu per bulan, warga sudah tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk memperbaiki unit rusun saat rusak. Beda bila warga tinggal di rumah kontrakan di bantaran sungai.

"Anda dapat enggak? Anda ngontrak di sungai saja Rp 500 ribu. Kalau cat engsel pintu rusak, kamu cat sendiri. Apa yang punya rumah? Kamu cat sendiri. Kalau tinggal di sini kami tanggung," jelas Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur itu sudah menyiapkan solusi untuk warga yang tidak mampu membayar biaya perawatan. Mereka akan dipindahkan ke panti.
"Kalau Anda tidak sanggup bayar Rp 10 ribu sehari, kami tanggung Anda makan Rp 28 ribu sehari. Saya pindahin ke panti, enggak usah kerja kamu," tutup Ahok. (Bob/Sun)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya