Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadikan rumah susun (rusun) sebagai solusi tempat tinggal bagi warga korban penggusuran. Tapi, hal ini justru dimanfaatkan mafia untuk mendapat keuntungan lebih.
Para mafia ini biasanya menjual kembali rusun yang didapat kepada warga lain. Kondisi ini terjadi hampir di seluruh rumah susun di Jakarta.
"Saya dapat namanya hampir 2.000 yang main seperti itu. Tahun ini, tahun 2015. Jadi dari 2013-2014 mereka main. Ini kayak mafia rusun," ungkap Ahok di Balaikota, Jakarta, Senin (14/9/2015).
Para mafia memang menggunakan berbagai cara untuk dapat hasil lebih dari tindak kejahatannya itu. Mereka biasanya enggan mengubah alamat tinggal sesuai dengan lokasi rusun. Atau sudah memiliki alamat di rusun yang lama, lalu pindah ke rusun yang baru tanpa mengubah alamat baru.
"Misalnya kamu dapat pindah dari rusun Muara Baru ke Marunda, sudah jadi KTP Marunda, sudah dapat rusun eh kamu pindah keluar lagi dari Marunda. Dapat duit lagi di situ. Yang Marunda ganti lagi. Berarti kamu jual kan? Masuk orang baru," jelas Ahok.
Harga yang ditawarkan kepada warga yang mau membeli rusun secara ilegal ini pun tidak murah. Biasanya mereka menjual antara Rp 30-50 juta satu unit.
"Kamu kalau Rp 5 juta sudah dapat Rp 10 miliar. Dulu kan susah cari kwitansinya nggak ada yang mau ngaku. Nah kita tungguin kita pancing-pancing, ketangkap. Jebakan batman saja saya biarin," tambah Ahok.
Ahok menambahkan, sejauh ini memang sudah ada 3 orang yang ditangkap karena menjualbelikan rusun tanpa izin. Pihaknya juga tengah menyiapkan sistem terbaru agar penggunaan rusun tidak bisa lagi disalahgunakan.
"Saya udah bikin SOP, siapapun yang pindah rusun harus ganti alamat rusun. Sehingga buka rekening bank langsung tercantum alamat rusun. Enggak mau, masih main. Orangnya tidak ganti KTP rusun tapi banknya di bikinin. Makanya saya teken kemarin. Saya tidak mau tahu siapapun yang punya rekening bank kalau alamatnya enggak sesuai rusun diusir. Saya juga minta (Dinas) Dukcapil cek," tutup Ahok. (Don/Mut)
Ahok Kantongi 2.000 Nama Mafia Rusun di Jakarta
Para mafia ini biasanya menjual kembali rusun yang didapat kepada warga lain.
diperbarui 14 Sep 2015, 10:28 WIBDiterbitkan 14 Sep 2015, 10:28 WIB
Puluhan warga berebut bersalaman dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama seusai meresmikan pengoperasian rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Tambora, Jakarta Barat, Selasa (24/2/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Keluarga Besar Anies Baswedan hingga Ahok Hadiri Kampanye Akbar Pramono-Rano
Kekayaan Miliarder Elon Musk Sentuh Rekor Rp 5.546 Triliun
Hikmah Mengingat Kematian dan Kehidupan Setelahnya Menurut Buya Yahya
VIDEO: Dari Pintu ke Pintu, Diaspora Indonesia Bangun Bisnis Produk Kantor dan Sekolah di AS
20 Contoh Kata Ulang Sesuai Jenisnya, Pelajar dan Mahasiswa Wajib Paham
Jin BTS Bikin Pengakuan Jerawat Pertama Setelah 6 Tahun, Apa Penyebabnya?
Profil Putri Ariani, Penyanyi Berbakat yang Disebut Cucu Habibie
OJK Tuntaskan Pembentukan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah di Seluruh Wilayah Indonesia
Putri Ariani Rilis Album Baru Eksklusif di Amerika Serikat, Ada Kolaborasi Spesial dengan Sang Adik
Kim Jong Un: AS Tak Pernah Berubah
35 Kata-Kata Adab Lebih Tinggi dari Ilmu, Hikmah yang Sarat Makna
Pulau Tegal Mas, Surga Tersembunyi di Pesawaran Lampung