Dikepung Asap, Satwa Kebun Binatang Jambi Lesu Terserang ISPA

Beberapa satwa yang diketahui menderita ISPA di antaranya kijang, kera, burung dan jenis unggas lainnya.

oleh Bangun Santoso diperbarui 11 Okt 2015, 17:14 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2015, 17:14 WIB
20151004-Asap-Jambi
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Jambi - Kabut asap yang tak kunjung hilang di Jambi tak hanya meganggu kesehatan warga setempat. Sejumlah satwa penghuni kebun binatang Taman Rimba Jambi diketahui ikut terserang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

Dendy, salah seorang dokter hewan di kebun binatang Taman Rimba Jambi mengatakan, ISPA mulai menghinggapi sejumlah satwa di kebun binatang sudah terjadi sejak satu pekan terakhir. "Satwa yang terkena ISPA terlihat lesu, tidak gesit sebagaimana biasa. Termasuk nafsu makan juga berkurang," ujar Dendy di Jambi, Minggu (11/10/2015).

Beberapa satwa yang diketahui menderita ISPA diantaranya kijang, kera, burung dan jenis unggas lainnya.

Untuk menanggulangi hal tersebut, tim kesehatan kebun binatang Taman Rimba Jambi memberikan sejumlah vitamin. "Pada kondisi biasa vitamin biasa diberikan seminggu sekali. Hewan yang terkena ISPA diberikan vitamin seminggu 2 kali," kata Dendy.

Sementara bagi satwa yang sudah cukup parah terkena ISPA, terpaksa harus diisolasi agar tidak menular kepada satwa lainnya.

Sejumlah pengunjung juga menyayangkan kondisi asap yang tak kunjung hilang di kebun binatang satu-satunya di Jambi itu. "Kasihan juga satwa di kebun binatang ini, asap tak kunjung hilang. Ternyata tidak hanya manusia yang menderita, hewan juga ikut sakit dibuatnya," ujar Kirom, salah seorang pengunjung kebun binatang.

Kabut asap di Jambi sudah melumpuhkan banyak aktivitas warga di daerah itu. Bandara Sultan Thaha Syaifuddin Jambi tercatat sudah 60 hari lebih tak beroperasi. Sekolah-sekolah juga ikut diliburkan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jambi mencatat, tak kurang dari 70 ribu warga Jambi terkena ISPA.

Sementara dari data Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jambi, lahan yang terbakar mencapai 33 ribu hektare. Jumlah itu terdiri dari lahan masyarakat, perusahaan perkebunan, HTI, hutan lindung dan taman nasional. (Ron/Ali)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya