Pasca-Bentrok, Perbatasan Aceh-Sumut Diperketat

Disamping pasukan yang sudah ada di sana, keamanan juga akan diperkuat dengan bantuan Brimob dari Aceh sebanyak satu SSK.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 14 Okt 2015, 03:21 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2015, 03:21 WIB
20150709-Persiapan-Pasukan-Operasi-Ketupat-Jaya-2015-Jakarta2
Personel Kepolisian dari satuan Brimob ikut dalam Apel Pasukan Operasi Ketupat Jaya 2015 di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (9/7/2015). Operasi ini untuk memberikan rasa aman bagi para pemudik lebaran 2015. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Pascaterjadinya bentrok antarkelompok masyarakat di Aceh Singkil, Aceh, polisi mulai memperketat penjagaan di wilayah perbatasan Aceh-Sumatera Utara.

Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengungkapkan, jajarannya mulai melakukan penyekatan di 3 daerah yakni, Tapanuli Tengah, Pakpak, dan Dairi. Ini dilakukan untuk mencegah pergerakan kelompok masyarakat dari 3 wilayah itu menuju Aceh Sangkil.

"Nah 3 jalur ini dilakukan penyekatan dan jangan sampai terjadi kegiatan yang dari Sumatera Utara masuk ke Aceh Singkil," kata Badrodin di rumah dinasnya, Jalan Pattimura, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (13/10/2015).

Selain itu, Badrodin juga menegaskan pihaknya akan mempertebal pengamanan dengan menambah jumlah personel Brimob dari Polda Aceh di wilayah tersebut.

"Di samping pasukan yang sudah ada di sana, diperkuat dengan Brimob satu SSK, yang sudah berangkat dari Aceh menuju Aceh Singkil," papar jenderal Badrodin.

Dua kelompok massa sebelumnya terlibat bentrokan di Aceh Singkil. Dari informasi yang dihimpun, satu rumah ibadah terbakar akibat peristiwa ini. 1 orang meninggal dunia dan 4 orang luka-luka.

Hingga kini, polisi dibantu personel TNI masih bersiaga di lokasi guna mengamankan lokasi bentrokan dan menyelidiki penyebab kejadian. (Dms)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya