Kebakaran Lahan, Papua Dikepung 131 Titik Api

Wilayah Papua dikepung 131 titik api akibat pembukaan lahan di beberapa kabupaten di Papua.

oleh Katharina Janur diperbarui 16 Okt 2015, 11:41 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2015, 11:41 WIB
Kebakaran Hutan
Sebuah pesawat terlihat menjatuhkan air di titik api, di San Marcos, California, Amerika Serikat , (15/5/2014), (Reuters / mike blake)

Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran lahan ternyata tak hanya terjadi di Sumatera dan Kalimantan. Tercatat, Wilayah Papua dikepung 131 titik api akibat pembukaan lahan di beberapa kabupaten di Papua.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatiologi dan Geofisika wilayah V Jayapura, Zem Padamma mengatakan, titik api yang paling banyak berada di wilayah Papua bagian selatan, yakni Kabupaten Merauke dan Mappi.

Titik api di wilayah Kabupaten Merauke menyebar pada beberapa titik, di antaranya Ilwayab 6 titik api, Kimaam 10 titik api, Kaptel 1 titik api, Kurik 1 titik apu, Muting 10 titik api, Naukenjera 3 titik api, Ngguti 1 titik api, Okaba 11 titik api, Sota 3 titik api, Tabonji 33 titik api, Tanah Miring 4 titik api, Tubang 9 titik api, Ulilin 6 titik api, Waan 7 titik api, dan Yamoneri 2 titik api.

Selain itu, di Papua bagian selatan lain juga terdapat 13 titik api Kabupaten Dogiyai yakni di Bamgi 10 titik api dan Nambionan Bapai 3 titik api. Lalu, ada juga di Kabupaten Dogiyai 8 titik api yang menyebar di Distrik Kamuu, Kamuu Timur dan Piyaiye. Di wilayah pegunungan tengah ada dua titik api yakni di Maima, Kabupaten Jayawijaya dan Malagaineri di Kabupaten Lanny Jaya.

"Pembakaran lahan diduga dilakukan dengan sengaja oleh warga setempat. Biasanya dilakukan untuk pembukaan lahan baru, apalagi ini musim kemarau sehingga mudah menyebabkan kebakaran lahan," ungkap Zem Padamma kepada Liputan6.com di Jayapura, Jumat (16/10/2015).

Kebakaran lahan, lanjut Zem, mudah terjadi saat musim angin tenggara yang bertiup dari selatan ke utara. "Pada musim-musim seperti ini, khususnya di wilayah Merauke, rawan terjadi kebakaran lahan karena terjadinya kekeringan ditambah dengan pengaruh el nino," jelas dia.

Walau begitu, BMKG mengklaim kabut asap di wilayah Papua masih tergolong normal, sebab masih ada hujan turun pada daerah yang dilanda kebakaran lahan ini. (Mut)*

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya