Rio Capella Jadi Tersangka, Rumah Keluarga di Bengkulu Sepi

Ketua RT 2 Lempuing Mahyudin mengatakan, sosok Rio Capella di mata masyarakat sangat rendah hati.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 16 Okt 2015, 14:14 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2015, 14:14 WIB
Liputan6.com/Yuliardi Hardjo Putro
Rumah pribadi Rio Capella di Kelurahan Lempuing Kota Bengkulu tampak sepi (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo Putro).

Liputan6.com, Bengkulu - Penetapan status tersangka terhadap mantan Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capella oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuat para tetangga Rio di Bengkulu prihatin. Rumah keluarga Rio di Bengkulu pun kini sepi.

Para tetangga Rio di RT 2 RW 1 Kelurahan Lempuing Kota Bengkulu, selalu menyimak pemberitaan di hampir semua stasiun televisi sejak kemarin pagi. Pria kelahiran Lebong 16 April 1969 itu dikenal lugas dalam bergaul dan tidak memandang derajat orang saat melakukan interaksi.

Ketua RT 2 Lempuing Mahyudin mengatakan, sosok Rio Capella di mata masyarakat sangat rendah hati, tidak jarang di rumahnya selalu dipenuhi para pemuda dan aktivis untuk berdiskusi dan bertukar pendapat.

"Jika di Bengkulu rumahnya selalu ramai, apalagi saat dia menjadi pengurus KNPI lalu menjadi pimpinan PAN dan wakil ketua DPRD Provinsi Bengkulu hingga menjadi anggota DPR RI, dia selalu menjadi tempat bertukar fikiran para aktivis," ujar Mahyudin, di Bengkulu (16/10/2015).

Rio juga dikenal taat beribadah, bahkan dia dipercaya oleh para tetangga menjadi ketua penitia pembangunan Mesjid Al-Kausar di tempat tinggalnya. Suami dari Restuty Aprilla itu juga selalu menyempatkan diri untuk sholat di mesjid yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat itu saat pulang ke Bengkulu.

Sayangnya, saat Liputan6.com menyambangi rumahnya di Komplek Perumahan Al-Kausar RT 2 RW 1 Kelurahan Lempuing Kecamatan Ratu Samban Kota Bengkulu itu terlihat sepi, kondisi rumah yang terlihat bersih itu dalam kondisi pagar digembok, namun ada beberapa jendela yang terbuka, tetapi tidak ada sahutan saat dipenggil seolah olah tidak ada penghuni.

Sri Lestari, tetangga Rio Capella mengatakan, sejak pindah ke Jakarta dan menjadi politikus Partai Nasdem, Rio hanya sesekali saja pulang ke Bengkulu, itu pun tidak lama.

"Sekali sekali ada dia pulang, tetapi paling lama satu hari lalu kembali ke Jakarta lagi, tetapi di rumahnya selalu ada orang yang menunggui," ujar Sri.

Kondisi sepi juga terlihat di rumah orangtua Rio di Jalan Asahan No 11 Kelurahan Padang Harapan Kota Bengkulu, hanya terlihat satu unit mobil Kijang Innova milik Kejaksaan tinggi Bengkulu yang terparkir di depan rumah.

Seorang pria yang mengaku pembantu di rumah tersebut mengatakan, Ibu Rio Capella sedang tidak ada di rumah dan sudah beberapa hari pergi ke Jakarta.

"Ibu memang tinggal di sini, tetapi sudah beberapa hari ini berangkat ke Jakarta, di sini hanya tinggal adiknya bersama keluarga, mereka pun sedang ada urusan dinas ke Kota Pekanbaru, pulangnya kapan, saya tidak tahu mas," ujar pria itu dari balik keruji pagar.

Seperti diketahui, KPK telah resmi menetapkan Sekretaris Jenderal DPP Partai Nasdem, Patrice Rio Capella sebagai tersangka pada 15 Oktober lalu. Rio dijadikan tersangka dalam kasus dugaan suap terkait 'pengamanan' perkara dugaan korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos), tunggakan Dana Bagi Hasil (DBH), dan Penyertaan Modal sejumlah BUMD pada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

Selain Rio, KPK juga menetapkan Gubernur Sumatera Utara nonaktif, Gatot Pujo Nugroho dan istrinya, Evy Susanti sebagai tersangka kasus ini. Sebelumnya, pasangan suami-istri itu oleh KPK sudah ditetapkan sebagai tersangka dugaan suap hakim dan panitera PTUN Medan‎. (Ron/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya