Menit-Menit Pembunuhan Sadis Ibu dan Anak di Cakung

Heri dan Dayu bertabrakan mata, ibu dari Yoel itu langsung menyadari pria asing telah memasuki rumahnya tanpa izin.

oleh Audrey Santoso diperbarui 17 Okt 2015, 07:13 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2015, 07:13 WIB
20151015-Kasus-Pembunuhan-Anak-dan-Ibu-di-Cakung-Jakarta
Petugas membawa HK tersangka pembunuhan ibu dan anak di Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur dihadirkan saat rilis pengungkapan kasus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (16/10/2015). (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Kamis 8 Oktober lalu sekitar pukul 12.00 WIB, di bawah terik matahari Heri Kurniawan berjalan ke arah luar gang rumahnya, RT 02 RW 05, Jalan Pahlawan Komaruddin Ujung Krawang menuju Komplek Perumahan Aneka Elok yang letaknya berdempetan dengan kampungnya, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur.

Langkah kaki pria berkumis dan jenggot itu mantap ke arah sebuah rumah bernomor 13 di RT 015 RW 02. 2 Hari lamanya ia memantau rumah berpagar merah bata itu, untuk memastikan tidak ada penghuni di dalamnya. Setelah setengah jam tak melihat aktivitas di sekitar rumah itu, Heri membuka selot pintu pagar rumah tanpa seizin pemilik rumah.

"Setelah masuk rumah, pelaku menggeratak dengan harapan bisa mengambil barang berharga. Dia menggeratak sekitar setengah jam, pukul 12.30-13.00 WIB," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Pol Krishna Murti di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat 16 Oktober 2015.

Heri dengan terburu-buru menggeledah laci demi laci, sudut demi sudut ruang tamu rumah milik pasangan Heno Pujo Leksono dan Dayu Priambarita. Namun tak ada hasil.

Lalu Heri melirik ke arah sebuah kamar tidur, namun nalurinya meragu. Rumah yang semula ia kira kosong mulai menunjukkan aktivitas. Celotehan anak kecil terdengar dari dalam kamar.

Mantan warga binaan Lembaga Permsyarakatan (LP) Cipinang ini pun melipir ke dapur, mencari pisau, manakala niat jahatnya itu terbongkar oleh pemilik rumah itu. Pisau ia selipkan di pinggangnya.

"Selanjutnya dia berjalan ke arah kamar dan kebetulan korban Dayu keluar kamar. Mungkin dia curiga mendengar suara dari luar kamar," kata Krishna.

Heri dan Dayu bertabrakan mata, ibu dari Yoel itu langsung menyadari pria asing telah memasuki rumahnya tanpa izin. Dayu spontan berteriak meminta pertolongan warga sambil berlari ke arah kamar. Dia berusaha mengamankan diri bersama anaknya dengan mengunci di dalam kamar.

Nahas, langkah kaki Dayu dihentikan keberingasan Heri. Pria 39 tahun itu langsung menghunuskan pisau dan langsung menikam leher Dayu hingga terkulai lemas. Dengan sisa tenaga, Dayu mencoba melawan Heri untuk melindungi buah hatinya, Yoel, yang saat itu berada di kamar.

"Setelah ditusuk sekali, korban masih melawan. Pelaku bilang ke kami 'Karena melawan, saya tambahin (tusukannya)'. Saat itu korban ananda Yoel berada di dalam kamar," imbuh Krishna.

Biadab! Heri juga menebas leher Yoel yang menyadari pria itu telah menyakiti ibunya. Sebelum tewas, bocah 5 tahun itu sempat menyelamatkan ibunya. Dengan tubuh kecilnya, Yoel berlari ke arah Heri sambil berteriak, memohon agar Heri menghentikan perbuatan sadisnya dengan berurai air mata.

Yoel pun berteriak meminta pertolongan tetangga, sambil berusaha menarik tangan Heri yang memegang pisau dengan sekuat tenaga. Satu hentakan saja, pelukan Yoel di tangan Heri terlepas. Namun bocah nahas itu masih memegangi kaki Heri dan berharap ada pengampunan dari pria berwajah dingin itu.

"Dari pengakuan pelaku, ananda Yoel berusaha menyelamatkan ibunya dan berteriak 'jangan om...jangan' saat pelaku menusuk tubuh ibunya. Yoel juga berteriak meminta bantuan tetangga sekitar, karena itu pelaku akhirnya turut menghabisi Yoel dengan menghujamkan tusukan beberapa kali," terang Krishna.

"Anaknya sempat memegangi tangan pelaku dan gelendotan di kaki pelaku," sambung Kanit IV Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Kompol Arsya Khadafi.

Usai menghabisi ibu dan anak itu, Heri tak lantas meninggalkan rumah itu. Ia masih mencari barang-barang berharga milik keluarga kecil ini. Sebuah ponsel merek HTC yang sedang diisi baterai di pinggir pintu kamar Dayu tak luput dari mata Heri.

Tak ingin perbuatannya sia-sia, Heri pun menggasak ponsel itu. Setelah itu, ia sempat membasuh tangan dan pisau yang berlumuran darah di kamar mandi menggunakan shower. Hampir 1 jam Heri mengeksekusi perampokan di siang bolong itu.

"Pelaku sempat cuci tangan dan mencuci pisau di kamar mandi dengan shower. Setelah itu baru meninggalkan rumah korban sekitar pukul 14.00 WIB," tutup Krishna.

Jasad Dayu dan Yuel sebelumnya ditemukan sekitar pukul 17.30 WIB, Kamis 8 Oktober dalam kondisi mengenaskan. Dayu mengalami luka di leher kiri, dagu sebelah kanan, punggung kiri, dada kanan, dan bawah ketiak kanan. Sementara anaknya, Yuel, mengalami luka terbuka di leher.

Korban pembunuhan ibu dan anak ini ditemukan Heno Pujo Leksono, yang tak lain adalah suami Dayu. Dia menemukan istri dan anaknya sudah tidak bernyawa saat pulang kerja. Heno sempat curiga saat memasuki rumahnya, karena menemukan pintu pagar rumahnya tidak terkunci. Istri dan buah hatinya biasanya menyambut di teras rumah saat dia pulang kerja. (Rmn/Nda)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya