Motif Pembunuhan Ibu dan Anak di Cakung Murni Perampokan

Polisi menyatakan pembunuhan sadis itu murni kasus perampokan disertai pembunuhan. Pelaku panik karena diteriaki maling.

oleh Audrey Santoso diperbarui 16 Okt 2015, 16:47 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2015, 16:47 WIB
20151015-Kasus-Pembunuhan-Anak-dan-Ibu-di-Cakung-Jakarta
Petugas membawa HK tersangka pembunuhan ibu dan anak di Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur dihadirkan saat rilis pengungkapan kasus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (16/10/2015). (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Awalnya, polisi menduga kuat motif pembunuhan ibu dan anak di Cakung bukan perampokan. Namun setelah meringkus tersangka Heri dan menginterogasinya, polisi menyatakan pembunuhan sadis itu murni kasus perampokan disertai pembunuhan.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti mengatakan hasil sementara pemeriksaan mengungkap Heri hanya berniat merampok rumah kosong, pada awalnya.

Namun, lanjut Krishna, aksinya dipergoki korban Dayu Priambarita (45) dan sempat diteriaki maling. Heri langsung panik dan menusukan pisau ke leher korban. Dengan sisa tenaga, korban masih berusaha melawan hingga akhirnya tewas usai ditikam berkali-kali oleh Heri.

"Jadi kasus ini murni perampokan disertai pembunuhan. Karena si pelaku melihat suasana rumah korban sepi, jadi dia kira rumah itu kosong. Tapi keburu ketahuan," jelas Krishna di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (16/10/2015).

Sementara, alasan Heri membunuh anak korban yang bernama Yuel, karena bocah 5 tahun itu ikut meneriakkan pelaku. Heri takut warga lainnya mengetahui perbuatannya dan mengeroyoknya.

Polisi akan mendalami kemungkinan adanya pengaruh narkotika saat Heri membunuh kedua korban. Terlebih, Heri merupakan pecandu berat narkotika sekaligus residivis kasus obat terlarang yang baru bebas dari Lembaga Permasyarakatan (LP) Cipinang pada Juni 2015.

"(Pelaku) ngakunya tidak dipengaruhi narkoba saat melakukan (pembunuhan) itu. Tapi kita akan selidiki lebih lanjut," ujar Krishna.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal meyakini motif pembunuhan Dayu dan Yuel tidak sesederhana perampokan yang berujung pembunuhan.

Iqbal sempat mengatakan ada dorongan amarah yang membuat Heri tega membantai ibu dan anak itu dengan cara yang sadis. Iqbal bahkan sempat menyinggung adanya dendam dalam diri pelaku terhadap keluarga korban.

"Sepertinya (motifnya) bukan perampokan. Yang jelas motif amarah. Kami belum tahu amarah karena apa. Apa karena dendam, karena bisnis atau hubungan lain-lain, masih kami pelajari," kata Iqbal, Kamis 15 Oktober 2015.

Heri ditangkap Kamis sekitar pukul 06.00 WIB di Rawa Lumbu, Bekasi oleh tim satgas yang dibentuk Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian untuk mengungkap kasus pembunuhan keji ini.

Sebelumnya, jasad Dayu dan Yuel ditemukan sekitar pukul 17.30 WIB, Kamis 8 Oktober dalam kondisi mengenaskan. Luka sobek dan bersimbah darah menjadi penyebab kematian kedua korban, diduga pelaku menghabisinya dengan benda tajam.

Korban Dayu mengalami luka di leher kiri, dagu sebelah kanan, punggung kiri, dada kanan, dan bawah ketiak kanan. Sementara anaknya, Yuel, mengalami luka terbuka di leher.

Kedua korban ditemukan oleh Heno Pujo Leksono, yang tak lain adalah suami dan ayah korban. Dia menemukan istri dan anaknya sudah tidak bernyawa saat pulang ke rumah. Sebelumnya, Heno sempat curiga karena menemukan pintu pagar rumahnya tidak terkunci. (Dms/Bob)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya