Menteri Anies: Tidak Ada Dualisme Kurikulum Pendidikan

Proses penyempurnaan kurikulum 2013 terus berjalan.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 19 Okt 2015, 12:56 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2015, 12:56 WIB
20151008-Preeskon-Anies-Baswedan
Mendikbud, Anies Baswedan (kiri) memberikan pernyataan di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Kamis (8/10/2015). Anies memberikan beberapa pernyataan seputar 50 thn SEAMEO (Organisasi Menteri Pendidikan Se Asia Tenggara). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan, saat ini memang ada 2 kurikulum yang dipakai, yaitu 2013 dan kurikulum 2006. Akan tetapi, bukan berarti ada dualisme kurikulum, sebab kurikulum 2013 masih dalam fase uji coba.

Oleh karena itu, hanya beberapa sekolah saja yang dipilih menjadi percontohan kurikulum baru ini. Sementara sampai kurikulum 2013 sempurna, maka sekolah lain masih diizinkan untuk memakai kurikulum lama.

"Di seluruh dunia ketika ada transisi kurikulum maka ada 2 kurikulum yang dipakai. Ini bukan dualisme," ucap Anies di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Senin (19/10/2015).

"Kenapa muncul pandangan dualisme, karena ada 3 persen sekolah yang jadi sekolah uji coba kurikulum 2013, padahal kan memang harus ada uji coba," tutur Anies.

Selain itu, mantan peserta konvensi Presiden Partai Demokrat ini mengatakan, saat ini proses penyempurnaan kurikulum 2013 terus berjalan.

Anies mengatakan, proses yang memakan waktu cukup lama ini sebagai sesuatu yang wajar. Lantaran, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menginginkan agar saat diluncurkan nanti, kurikulum 2013 menjadi lebih berkualitas.

Anies sebelumnya mengatakan, kementeriannya membentuk tim khusus untuk merevisi Kurikulum 2013 (K13). Diharapkan, tim revisi kurikulum tingkat SD, SMP dan SMA yang diketuai guru besar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Suyanto ini selesai November 2015. (Mvi/Sss)*

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya