Menteri Siti Akan Selidiki Titik Api di Maluku dan Papua

Menurut Menteri LHK Siti Nurbaya, ada beberapa daerah yang memang dibakar secara sengaja, dimana merupakan bagian dari tradisi.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 19 Okt 2015, 20:40 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2015, 20:40 WIB
20150918-Jumpa-Pers-Terkait-Kabut-Asap-Jakarta-Siti-Nurbaya
Menteri LHK, Siti Nurbaya memberikan keterangan saat Konferensi Pers di Kementrian LHK, Jakarta, Jumat (18/9/2015). Sepuluh perusahaan menjadi tersangka dalam pembakaran hutan yang menyebabkan terjadinya kabut asap. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui pantauan satelit Terra Aqua, ada 63 titik api terdeteksi di Maluku dan 17 titik di Maluku utara. Selain itu juga terpantau sejumlah titik di Papua dan Papua Barat.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) membenarkan hal itu. Menurut Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, pihaknya akan menyelidiki terlebih dahulu hal itu sebab ada beberapa daerah yang memang dibakar secara sengaja karena merupakan bagian dari tradisi.

"Maluku saya sudah komunikasi dengan gubernur kalau ada hotspot tinggi. Gubernur katakan Pulau Buru terkendali, karena kebakarannya bagian tradisi. Itu dalam pengawasan dan dikontrol karena di sana panen kayu putih untuk meningkatkan rendemen (hasil bersih olahan kayu putih) yang biasanya dibakar. Itu tradisi," ujar Menteri Siti di kantornya, Jakarta, Senin (19/20/2015).

Sedangkan untuk di Papua, Menteri Siti pun juga sudah melakukan komunikasi agar tidak merembet ke mana-mana. "Begitu pula di Papua sudah kami komunikasikan dengan Bupati Merauke, serta UPT KSDA Papua dan Papua Barat," tegas dia.

Menteri Siti pun juga menegaskan, untuk Sorong dan di Merauke di Taman Nasional Wasur, kebakaran di sana sudah diatasi.
"Di Sorong sudah padam dan di Merauke (Taman Nasional Wasur) sudah dapat diatasi," pungkas Menteri Siti. (Ron/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya