Liputan6.com, Jakarta - Polisi memeriksa 20 warga Distrik Muting, Kabupaten Merauke terkait kebakaran lahan milik PT Agri Prima Cipta Persada (PT ACP) di wilayah itu. Salah satunya adalah Kepala Distrik Muting yang diduga mengetahui soal terbakarnya lahan untuk kelapa sawit tersebut.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Kombes Rudolf Patrige menyebutkan api membakar ilalang yang berada di sepanjang kiri dan kanan jalan dari Etambo ke Muting. Tim gabungan TNI/Polri telah memadamkan api di lahan seluas 50 hektare itu.
"Kami masih terus menelusuri, apakah lahan itu sengaja dibakar atau terbakar karena musim kemarau. Untuk mencari tahu tentang hal ini, maka tim Labfor dari Makassar telah datang ke Merauke untuk membantu Polres Merauke melakukan olah TKP dan melakukan penyelidikan lanjutan," kata Rudolf kepada wartawan di Jayapura, Rabu 21 Oktober 2015.
Kapolda Papua, Irjen Paulus Waterpauw berjanji akan menindak secara tegas pelaku pembakaran lahan ini. Apalagi jika diketahui ada korporasi yang terlibat dalam hal ini.
"Ada dugaan perusahaan ini melakukan pembersihan lahan. Sehari sebelumnya Panglima Kodam telah memimpim pemadaman api langsung di Merauke dan kami juga menurunkan personel Polres Merauke dan Brimob. Proses pemadamannya pun masih dilakukan dengan cara manual. Kami telah membuat posko di lokasi pembakaran lahan dan mendesak pihak perusahaan juga menyediakan sarana pompa air genset, agar air bisa diambil langsung pada di sungai terdekat," tutur Paulus.
Asap kebakaran lahan di Merauke ini menyebabkan polusi di sejumlah daerah yang berada di sekitarnya, terutama Timika. Jarak pandang pun terbatas. Akibatnya, bandara di Timika pernah ditutup karena jarak pandang hanya 50 meter. Polisi memetakan jumlah titik api terbanyak pada saat ini terdapat di Tabonji sekitar 58 hotspot dan Kimaam 28 buah. (Bob/Ado)
Pembakaran Lahan di Merauke, 20 Warga Muting Diperiksa
Ada dugaan lahan milik sebuah perusahaan kelapa sawit itu sengaja dibakar.
diperbarui 22 Okt 2015, 06:46 WIBDiterbitkan 22 Okt 2015, 06:46 WIB
Seorang petugas pemadam dari Kementerian Kehutanan Indonesia, bersama anggota TNI menyemprotkan air ke hutan lahan gambut di Parit Indah Desa, Kampar, Riau, Rabu (9/9/2015). Kebakaran lahan menyebabkan kabut asap di sejumlah wilayah. (REUTERS/YT Haryono)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Suzuki Jimny White Rhino Gebrak GJAW 2024, Harga Rp 400 Jutaan
Atang-Annida Janjikan Gebrakan Satu Keluarga Satu Sarjana di Kota Bogor
Putin: Rusia Akan Kembali Gunakan Rudal Baru dalam Kondisi Tempur
Tak Hadir Kampanye Akbar Pramono-Rano, Megawati Pilih Berzikir Melawan Intimidasi
300 Nama Anak Laki-Laki Kristen Modern, Pilihan Terbaik Ada di Sini
Timnas Esports Indonesia Raih Juara Umum Kejuaraan Dunia IESF 2024, Buktikan Dominasi di Kancah Global
Mengenal Keunikan Bekantan, Hewan Endemik Asal Kalimantan
Waspada Penipuan Rekrutmen Pegawai Kereta Cepat Whoosh, Simak Kiat Aman dari KCIC
Reaksi Nikita Mirzani Setelah Fitri Salhuteru Akhiri Pertemanan: Satu Keluarga Lo, Gue Unfollow!
Sidat adalah Pangan Lokal yang Miliki Protein Tinggi, Kenapa Sebagian Orang Indonesia Enggan Memakannya?
Jadwal BRI Liga 1 2024/2025, 23 November: Dewa United vs Bali United
Tips Memakai Softlens untuk Mata Minus, Ketahui Risiko dan Efek Sampingnya