Kabut Asap Pekat, Jarak Pandang di Timika Hanya 50 Meter

Asap ini merupakan kiriman dari kebakaran lahan di Merauke dan Pulau Yos Sudarso.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 19 Okt 2015, 09:04 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2015, 09:04 WIB
20150912-TNI Bantu Padamkan Kebakaran Lahan di Sumatera
Seorang petugas pemadam dari Kementerian Kehutanan Indonesia, bersama anggota TNI menyemprotkan air ke hutan lahan gambut di Parit Indah Desa, Kampar, Riau, Rabu (9/9/2015). Kebakaran lahan menyebabkan kabut asap di sejumlah wilayah. (REUTERS/YT Haryono)

Liputan6.com, Jakarta - Kabut asap mulai menyelimuti Papua. Kabut asap ini merupakan kiriman dari kebakaran lahan di Merauke dan Pulau Yos Sudarso.

"Angin membawa asap dari kebakaran ini ke Timika hingga Papua Barat, yakni Sorong," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua, Didi Agus Prihatno, ketika dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Senin (19/10/2015).

Menurut dia, asap kebakaran lahan ini pekat. Saking pekatnya, jarak pandang yang terdampak kabut asap menjadi sangat pendek.

"Yang paling parah itu di Timika karena dia lokasi terdekat dengan Pulau Yos Sudarso. Jarak pandang di Timika hanya berkisar 50-100 meter," ungkap Didi.

Oleh karena itu, bandara di Timika ditutup untuk sementara waktu. Pekatnya kabut asap sangat berbahaya untuk penerbangan.

Dia mengatakan kebakaran lahan ini disebabkan dua hal. Pertama, karena musim kemarau ekstrem yang menyebabkan ilalang-ilalang di lahan tersebut kering dan terbakar. Memang, lanjut dia, daerah yang terbakar di Merauke dan Pulau Yos Sudarso merupakan lahan ilalang dan bekas rawa.

Sementara penyebab kedua, yakni ulah masyarakat. Warga diduga membakar ilalang untuk membuka lahan baru. "Terlebih, masyarakat lokal masih mengandalkan buka lahan baru untuk pertaniannya," kata Didi.

BPBD Papua, kata dia, terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengatasi kebakaran lahan tersebut.

(Bob/Tnt)*

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya