Kebakaran Lahan Hanguskan 100 Hektare Kebun Kayu Warga Jambi

40 hektare di antaranya merupakan lahan gambut.

oleh Bangun Santoso diperbarui 23 Okt 2015, 10:45 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2015, 10:45 WIB
20151019-Ilustrasi-Kebakaran-Hutan
Ilustrasi Kebakaran Hutan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jambi - Kebakaran lahan dan hutan di Jambi tak kunjung padam. Sedikitnya, 100 hektare lahan perkebunan kayu unggulan milik petani di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Jambi hangus terbakar.

Ketua Kelompok Tani Perintis Jaya, Desa Pandan Sejahtera, Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjabtim, Edi Suwarno menyebutkan perkebunan milik petani yang terbakar itu terdiri dari beberapa jenis tanaman kayu unggulan. Antara lain, jelutung, jabon dan jati.

"Untuk tanaman jelutung ada 4 hektare yang terbakar, ada juga sebagian kebun sawit, usia kebun kayu beragam antara 2 sampai 3 tahunan. Terbakar sekitar 2 hari lalu," ujar Edi di Jambi, Jumat (23/10/2015).

Menurut dia, lahan yang sudah terbakar berada di Desa Pandan Sejahtera dan Desa Pandan Makmur. Luasnya hampir 100 hektare lebih. Tanaman jelutung merupakan salah satu unggulan petani di Kabupaten Tanjabtim. Bibit jelutung dipasok oleh pemerintah setempat sebagai bantuan untuk petani yang jumlahnya mencapai 18 ribu batang.

"Pohon jelutung itu ditanam di lahan gambut secara terpisah dengan jumlah luasan 40 hektare," ungkap Edi.

Dia mengaku tidak mengetahui asal api hingga menghanguskan pohon jelutung dan tanaman lainnya itu. Api, lanjut dia, tiba-tiba saja muncul di lahan-lahan milik warga setempat.

"Kami bersama kelompok tani bahu-membahu memadamkan api. Mengingat titik api di Tanjabtim juga banyak, sehingga bantuan dari Manggala Agni tidak bisa berlama-lama di satu lokasi kebakaran saja," imbuh Edi.

Kabupaten Tanjabtim yang terletak sekitar 75 kilometer dari Kota Jambi menjadi salah satu kawasan terparah kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Jambi. Hampir 60 persen lahan gambut yang luasnya ribuan hektare di Jambi berada di Kabupaten Tanjabtim. (Bob/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya