Wakil Ketua DPR Sebut Pansus Asap Bukan untuk Jatuhkan Pemerintah

Dia menyebut, Pansus Karhutla bertujuan agar masalah kebakaran hutan dan lahan yang terjadi setiap tahun dapat teratasi.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 04 Nov 2015, 16:26 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2015, 16:26 WIB
20151008-Wakil Ketua DPR-Agus Hermanto
Wakil Ketua DPR Agus Hermanto. (dpr.go.id)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menolak rencana pembentukan Panitia Khusus Asap oleh DPR. Namun, Wakil Ketua DPR Agus Hermanto menegaskan, pembentukan pansus yang kemudian berubah nama menjadi Pansus Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) itu bukan untuk menjatuhkan pemerintah.

Dia menyebut, Pansus Karhutla bertujuan agar masalah kebakaran hutan dan lahan yang terjadi setiap tahun dapat teratasi.

"Jadi tidak benar pansus atau panja (panitia kerja) ingin jatuhkan pemerintah. Yang jelas, bagaimana masalah karhutla bisa teratasi," kata Agus di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (4/11/2015).

Politikus Partai Demokrat itu mengungkapkan, Pansus Karhutla bukan hanya menangani kebakarannya saja. Pansus ini juga untuk mencari jalan keluar dalam penanganan pascakebakaran.

"Misalkan beberapa perusahaan pengelola kelapa sawit izinya banyak dicabut, pengusaha lahan juga banyak dicabut akan diberikan kepada siapa? Dan bagaimana mekanismenya," tandas Agus.

 

Usulan pembentukan Pansus Karhutla sudah diserahkan sejumlah anggota dewan kepada Pimpinan DPR Agus Hermanto. Pada penyerahan itu disebutkan pula tentang pergantian nama dari Pansus Asap ke Pansus Karhutla, dengan alasan pemadaman api dianggap memberi dampak sejalan dengan penanganan kabut asap.

"Dengan nama Pansus Karhutla, kalau asap kan akan hilang. Maka kami ingin temukan langkah komprehensif," kata anggota Komisi IV Ibnu Multazam saat menyerahkan usulan di Ruang Pimpinan DPR, Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.‎ (Bob/Sun)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya