Liputan6.com, Jakarta - Jelang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017, Basuki Tjahaja Purnama bisa bernapas lega. Sebab, elektabilitas pria yang kerap disapa Ahok ini ternyata masih cukup tinggi.
Hal itu terbukti usai Cyrus Network merilis hasil surveinya mengenai Pilkada DKI Jakarta. Survei tersebut memperlihatkan dukungan terhadap Ahok semakin kuat.
"Dukungan terhadap petahana Basuki Tjahaja Purnama semakin solid, hari ini pendukung Ahok sudah masuk dalam kategori strong voters jumlahnya sekitar 40 persen pemilih DKI," ucap Managing Director Cyrus Network Eko David di Jakarta, Rabu (11/11/2015).
Advertisement
"Mereka masuk dalam kategori yang konsisten mulai dari pilihan dalam pertanyaan terbuka (top of mind), pilihan ketika simulasi, sampai kesediaan untuk mengumpulkan KTP jika Ahok maju dalam pilkada melalui jalur independen," tambah dia.
Eko menjabarkan, selain Ahok, dua nama yang mendapat elektabilitas cukup tinggi adalah Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.
Walau begitu, Elektabilitas Ridwan dan Risma tidak bisa melampui Ahok. Menurut David, elektabilitas Ahok sudah mendekati 50 persen.
"Selisih simulasi head to head antara Ahok dan Ridwan Kamil selisihnya hanya lima persen, namun hari ini melebar menjadi 12 persen," jelas dia.
"Sementara dengan Risma, jika dalam dalam survei April lalu selisih head to head dengan Ahok hanya tujuh persen, survei terbaru Cyrus menunjukkan saat ini selisihnya sudah 16 persen," tukas Eko.
Meski berada dalam posisi puncak untuk masalah elektabilitas, Ahok diminta untuk tetap waspada. Sebab, gerakan anti-Ahok, juga mengalami peningkatan sampai angka 40 persen.
"Lawan-lawan Ahok bisa melihat peta potensi suara itu, mau meluaskan jaringan anti-Ahok atau ambil sisa 20 persennya. Walaupun memang agak sulit melawan loyalis Ahok yang sudah sampai 40 persen," pungkas Eko David. (Ger/Ans)