Satpam Ibu Angkat Angeline: Saya Tak Diizinkan Masuk Rumah

Dia mengatakan, ketika bisa masuk ke dalam rumah, dia melihat rumah ibu angkat Angeline kumuh.

oleh Dewi Divianta diperbarui 17 Nov 2015, 13:30 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2015, 13:30 WIB
Satpam rumah Margriet Megawe
Satpam rumah Margriet Megawe memberikan kesaksian di pengadilan kasus pembunuhan Angeline (Liputan6.com/ Dewi Devianta)

Liputan6.com, Denpasar - Sidang kasus pembunuhan bocah Angeline dengan terdakwa Agus Tay kembali digelar di Pengadilan Negeri Denpasar, Bali. Sidang dengan agenda menghadirkan saksi-saksi dimulai sekitar pukul 11.00 Wita.

Saksi yang dihadirkan antara lain Dewa Ketut Raka, mantan satpam di rumah ibu angkat Angeline, Margriet Megawe.

Dalam keterangan di hadapan Ketua Majelis Hakim Edward Haris Sinaga, Ketut Raka mengungkapkan, ketika bekerja di rumah Margriet, dia tidak pernah diizinkan masuk ke dalam rumah ibu angkat Angeline tersebut.

‎"Saya tidak pernah diizinkan masuk ke dalam rumah. Ada hal yang aneh perasaan saya. Saya sebagai sekuriti harusnya tahu persis keadaan di dalam. Saat itu saya tidak dibolehkan masuk, termasuk dari pimpinan yang memerintahkan saya bekerja di sana,‎" kata Ketut Raka di ruang sidang di Denpasar, Selasa (17/11/2015).

Dia mengatakan, ketika bertemu Margriet Megawe yang hendak ke luar rumah, perempuan itu hanya tersenyum tanpa mengucapkan sepatah katapun.

"Saya dipesan begitu. Saya hanya jaga di luar tidak boleh masuk ke dalam. Waktu bertemu Ibu Margriet saat hendak keluar dia (Margriet) hanya tersenyum dan gerbang ditutup tidak boleh masuk," ujar dia.


Ketut Raka mengaku, saking penasarannya ingin melihat kondisi di dalam rumah, dia masuk ke dalam rumah saat Margriet pergi.

Dari situlah dia tahu kondisi rumah tempat Angeline tinggal itu sangat kotor. Selain itu, Ketut Raka juga ‎melihat binatang piaraan Margriet sangat banyak.

"Ketika itu Ibu Margriet ke luar makan siang, saya mau buang air kecil, saya masuk. Selain kumuh, ada banyak ayam, anjing, dan kucing.‎ Saat di dalam saya tidak menemukan apa-apa. kemudian saya keluar lagi," ungkap Ketut Raka.

Jenazah Angeline dikubur di bawah pohon pisang, tak jauh dari kandang ayam di pekarangan belakang rumah Margriet. Tubuhnya dibungkus sprei dan sedang memeluk boneka kesayangannya.

Hasil autopsi menyebutkan, hampir di sekujur tubuh bocah mungil itu ditemukan luka memar. Bahkan ada luka jeratan di lehernya. Diduga Angeline kerap mengalami kekerasan selama hidupnya. (Mvi/Sun)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya