Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Setya Novanto diduga sebagi pihak yang dilaporkan Menteri ESDM Sudirman Said ke Mahkamah Kehormatan Dewan, terkait pencatutan nama Presiden Jokowi dalam perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia. Selain itu, kini beredar surat Setya Novanto kepada Direktur Utama PT Pertamina.
Surat dengan kop DPR RI itu tertanggal 17 Oktober 2015. Dalam surat itu, Setya Novanto meminta PT Pertamina membayar biaya penyimpanan bahan bakar minyak (BBM) pada PT Orbit Terminal Merak (OTM) di mana selama ini, PT Pertamina menyimpan bahan bakar di perusahaan tersebut.
Ada sejumlah dokumen yang dilampirkan dalam surat itu. Seperti notulensi rapat negosiasi awal antara Pertamina dan PT Orbit Terminal Merah, soal penyesuaian kapasitas tangki timbun di PT Orbit Terminal Merak, surat review kerja sama pemanfaatan terminal BBM Merak, dan lainnya.
"Sesuai dengan pembicaraan terdahulu dan informasi dari bapak Hanung Budya Direktur Pemasaran dan Niaga, sekiranya kami dapat dibantu mengenai addendum perjanjian jasa penerimaan, penyimpanan dan penyerahan Bahan Bakar Minyak di Terminal Bahan Bakar Minyak antara PT pertamina (Persero) dengan PT Orbit Terminal Merak yang sudah bapak terima beberapa minggu lalu," tulis surat tersebut.
Vice Presiden Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro mengatakan, Pertamina sudah menerima surat dari Setya Novanto tersebut.
"Sudah (diterima) Tapi kita nggak terlalu mengurusi sih soal surat surat itu. Karena kita bukan dalam target mengikuti siapa yang berkirim surat kepada Pertamina," kata Wianda, di Jakarta, Rabu (18/11/2015).
Wianda mengungkapkan, jika ada permasalah pembayaran, Pertamina akan menyelesaikan dengan tatacara perusahaan yang benar dan memastikan kualitas data yang valid.
"Paling penting buat kita, kelola ada penyelesaian kontrak, proses pembayaran, itu harus sesuai dengan tata kelola perusahaan yang benar. Seperti apa kualifikasi data datanya, misalnya ada perbedaan interpretasi atau angka angka yang ada," papar dia.
Menurut Wianda, Pertamina akan melakukan klarifikasiterlebih dahulu terkait dengan masalah tersebut karena tidak akan gegabah mengabil keputusan.
"Kalau saya liat proses itu harus sesuai dengan good government yang baik, dalam tata kelola pertamina yang baik. Kami tidak mau gegabah ambil keputusan sampai semuanya clear seperti apa," pungkas Wianda. (Mut)
Beredar Surat Diduga Setya Novanto Intervensi Pertamina
Dalam surat itu, Setya Novanto meminta PT Pertamina membayar biaya penyimpanan bahan bakar minyak (BBM) pada PT Orbit Terminal Merak (OTM).
diperbarui 18 Nov 2015, 13:05 WIBDiterbitkan 18 Nov 2015, 13:05 WIB
Ketua DPR Setya Novanto keluar dari gedung DPR, Jakarta, Selasa (17/11/2015). Sebelumnya Setya dilaporkan ke Majelis Kehormatan Dewan (MKD) oleh Menteri ESDM karena diduga mencatut nama Presiden terkait kontrak Freeport. (Liputan6.com/JohanTallo)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Laga Penentuan Timnas Indonesia vs Filipina Piala AFF 2024, Achmad Maulana Syarif Berahrap Suasana Stadion Manahan Kembali Bergemuruh
Bakal Tampil Agresif, Honda Bersiap Pamerkan Dua Kendaraan Listrik Baru di CES 2025
Apa Itu Paket Reguler dan Segala Hal yang Perlu Anda Ketahui: Panduan Lengkapnya
FOMO Itu Apa: Memahami Fenomena Takut Ketinggalan di Era Digital
Filipina Siap Hadapi Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Siap Rebut Tiket Semifinal
Demi Menang Hadiah Secara Online, Pria di China Operasikan 400 Ponsel Secara Bersamaan
Mengenal Ciri-Ciri Planet Bumi: Karakteristik Unik Rumah Kita di Tata Surya
Mantan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi Diangkat Jadi Komisaris Independen Bundamedik
Ajak Sporter Beri Dukungan Penuh, Mantan Kiper Timnas Indonesia Ini Berharap Skuad Garuda Lolos ke Semifinal Piala AFF 2024
Digiplus Ekspansi ke Summarecon Mall Serpong, Jawab Permintaan Tinggi Masyarakat
Densus 88 Tangkap 3 Terduga Teroris Jaringan Kelompok Santoso
6 Potret Jessica Jane dan Kekasih di Masa Pacaran, Cinta Pertama Jadi Terakhir