Liputan6.com, Merauke - Sebanyak 15 dari 30 orang dalam atraksi terjun payung di sekitar Bandara Mopah, Merauke, Papua, mengalami patah kaki, tangan dan cedera pada mukanya. Belasan penerjun gagal mendarat di titik lokasi yang ditentukan diduga lantaran embusan angin kencang pada saat itu.
Dalam atraksi terjun payung itu, belasan penerjun bahkan melewati lokasi pendaratan hingga 1 kilometer jauhnya. "Saya hampir mendarat di jalan, beruntungnya akhirnya jatuh di pagar tak jauh dari jalan raya," ucap Pratu Agustinus di lokasi, Kamis (19/11/2015).
Tak hanya itu, sejumlah penerjun juga menabrak pohon, rumah warga dan bangunan. Para penerjun adalah anggota Brigif 18 Divisi II Lintas Udara Kostrad Batalyon 502/Uliana Yudha.
Salah satunya, Praka Supriyono mengalami luka di bagian wajah sebelah kanan, setelah menabrak bagian Gedung Kantor Otoritas Bandara Mopah.
"Saat melompat dari pesawat Hercules, tiba-tiba angin bertiup kencang, saya pun terputar dan tidak konsentrasi hingga mengakibatkan saya tak dapat membuka payung. Ini juga yang mengakibatkan sasaran mendarat tak tercapai," beber Supriyono.
Baca Juga
Atraksi terjun payung ini digelar dalam rangka melatih kemahiran terjun dari pasukan lintas Udara Divisi II Kostrad. Atraksi terjun payung tak hanya diadakan di Merauke, tapi juga di Biak, Wamena dan Timika.
Di Timika, atraksi terjun payung ini justru jadi hiburan warga setempat. Atraksi terjun payung oleh prajurit PPRC ini menarik perhatian dilihat dari banyaknya warga yang menyambut dan menyaksikan penerjunan. Ribuan warga datang dan menyaksikan secara langsung para penerjun TNI beratraksi di langit Timika.
Pesawat Hercules C-130 melintasi langit Timika membawa para penerjun PPRC TNI. Tidak lama kemudian terlihat berlompatan pasukan penerjun dari pesawat Hercules dan disambut sorak-sorai meriah masyarakat yang menyaksikan atraksi ini.
Satu per satu para penerjun akhirnya mendarat dengan sempurna dan disambut tepuk tangan meriah oleh masyarakat. Bahkan banyak warga yang mengejar para penerjun untuk mengucapkan selamat dan minta foto bersama.
Salah satu warga setempat, Yoseph mengaku senang bisa menyaksikan langsung atraksi terjun payung. Sebab biasanya, ia hanya melihat atraksi ini di layar televisi. (Ans/Mar)
Advertisement