Jalur Pendakian Semeru Dibuka Sementara Mulai 1 Desember

Setelah membukanya selama sebulan TNBTS akan menutup kembali jalur pendakian pada 5 Januari 2015 untuk memulihkan ekosistem gunung.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Nov 2015, 15:17 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2015, 15:17 WIB
Dikonservasi, Jalur Pendakian Gunung Semeru Ditutup Sementara
Jalur pendakian Gunung Semeru ditutup sementara guna konservasi.

Liputan6.com, Lumajang - Pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru akan membuka kembali jalur pendakian Gunung Semeru selama sebulan mulai 1 Desember, setelah sempat menutup sementara jalur pendakian sejak 22 Oktober karena kebakaran di Pos 3 Waturejeng.

"Jalur pendakian Semeru akan dibuka selama satu bulan, 1 Desember 2015 hingga 4 Januari 2016," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Ayu Dewi Utari saat dihubungi Antaranews dari Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (28/11/2015).

Ia mengatakan, petugas sudah membersihkan jalur pendakian di gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut itu serta memeriksa keamanan area setelah kebakaran menghanguskan 440 hektare kawasan itu pada Oktober lalu.

"Setelah dilakukan pembersihan jalur dan pengecekan sejumlah rambu maka jalur pendakian Semeru dinyatakan aman untuk dikunjungi para pendaki," kata Ayu.

Selama jalur pendakian dibuka, dia mengatakan, petugas akan berjaga di jalur Pos 3 Waturejeng yang rawan longsor.

"Pendaki diimbau berhati-hati pada jalur Pos 3 karena kondisi jalur yang rawan longsor dan petugas membuat jalur pendakian yang berbeda dari jalur sebelumnya di Waturejeng," tutur Ayu.

Ia menegaskan, petugas membatasi kegiatan pendakian sampai di Kalimati dan mengingatkan para pendaki supaya tidak nekat menerobos menuju ke puncak Semeru (Mahameru) karena berbahaya.

"Pendaki juga harus menyiapkan perlengkapan pendakian yang memadai mengingat hujan sudah turun merata di lereng Gunung Semeru dan suhu udara di sana 5 sampai 15 derajat Celcius," kata dia.

Ayu mengatakan, setelah membukanya selama sebulan TNBTS akan menutup kembali jalur pendakian pada 5 Januari 2015 untuk memulihkan ekosistem gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang-Malang tersebut. (Ado/Ron)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya