Liputan6.com, Surabaya - Aktivitas vulkanik gunung berapi di Jawa Timur meningkat. Hal tersebut sesuai dengan laporan Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan kepada Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Tak hanya Gunung Bromo, Gunung Semeru juga mengalami peningkatan frekuensi kegempaan.
Informasi yang dihimpun Liputan6.com, aktivitas vulkanis Gunung Bromo, meningkat sejak Kamis 12 November 2015. Pos Pengamatan Gunung Api Bromo di Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, mencatat telah terjadi peningkatan gempa tremor.
"Peningkatan amplitudo tercatat pada Kamis malam, 12 November 2015," kata petugas Pos Pengamat Gunung Api Bromo, M Subhan, Jumat (13/11/2015).
Sebelumnya, amplitudo maksimum gempa tremornya sebesar 0,5-2 milimeter sampai 0,5-3 milimeter. Amplitudo itu kini berubah menjadi 0,5-4 milimeter.
Baca Juga
Menurut pengamatan visual, asap putih tebal dari kawah Gunung Bromo. "Dengan adanya status Waspada, pola peningkatan gas yang keluar seperti itu sudah biasa," jelas Subhan.
Menurut dia, peningkatan gas yang keluar menyebabkan tumbuhan di gunung mengering dan mati. (Bob/Ans)