Transjakarta Punya 'Cerita'

Namun, apa jadinya bila transportasi massal yang diimpikan warga ibu kota berulang kali terlibat kecelakaan? Jauh dari aman dan nyaman.

oleh Andrie Harianto diperbarui 29 Nov 2015, 19:59 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2015, 19:59 WIB
Bus Gandeng Transjakarta
Ahok sengaja membawa bus gandeng istimewa ke Jakarta untuk menunjukan, bus kelas dunia seperti itulah yang dibutuhkan Ibukota.

Liputan6.com, Jakarta - Dapat menikmati moda transportasi massal yang aman dan nyaman di Jakarta, tentu saja menjadi impian warga Ibu Kota. Namun, apa jadinya bila transportasi massal tersebut berulang kali terlibat kecelakaan?

Tentunya jauh dari rasa aman dan nyaman. Maka jangan disalahkan bila warga lebih memilih trasportai pribadi ketimbang transportasi massal.

Seperti yang terjadi Sabtu 28 November 2015, sekitar pukul 14.15 WIB, di Jalan Panjang, Kedoya, Jakarta Barat. Bus Transjakarta rute Lebak Bulus-Harmoni dengan nomor lambung DMR-5078, terlibat kecelakaan dengan commuter line di perlintasan sebidang.

Belum lagi beberapa kebakaran yang dialami Transjakarta dan menambah daftar panjang 'derita' transportasi Ibu Kota. Bukan hanya masalah teknis mekanis kendaraan. Faktor pengemudi juga menambah panjang deretan cerita Transjakarta.

Transjakarta Tabrak KRL di Kedoya

Kecelakaan di Jalan Panjang Kedoya, Jakarta Barat, pukul 14.15 WIB, Sabtu kemarin berakibat dua penumpang dan dua pengendara motor terluka.

Bus rute Lebak Bulus-Harmoni itu mengalami ringsek bagian depan sebelah kiri karena dihantam commuter line yang tengah melaju.

Polisi dari Direktorat Lalu Lintas Polda Maetro Jaya bergerak cepat menyelidiki musabab kecelakaan tersebut.

Hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan keterangan beberapa saksi yang didapat pihak kepolisian, pengemudi bernama Atmajaka (44) rupanya mengemudikan bus sambil bertelepon ria.

"Betul (gunakan ponsel). Pada saat akan melintas jadinya dia kurang memperhatikan palang pintu kereta. Sebelum akhirnya tertabrak kereta," ujar Kepala Sub Direktorat Penegakan Hukum Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Budiyanto, kepada Liputan6.com, Minggu (29/11/2015).

Atas perbuatannya itu, Atmajaka harus mempertanggungjawabkan secara hukum. Polisi menjerat dia dengan Pasal 283 juncto Pasal 310 Ayat (1) dan (2) undang-undang nomor 22 Tahun 2009, tentang Lalulintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).

Adapun identitas 2 korban luka penumpang Transjakarta bernama Nurhayati C (30) dan Siti Rusyanti (34). Sedangkan 2 pengendara sepeda motor yang juga menjadi korban luka yaitu Achmad Atoi (33) dan Erick Binanda Adrianto (36).

Radiator Bus Transjakarta Pecah

Para penumpang yang tengah berada di bus Transjakarta rute Pinang Ranti-Grogol nomor lambung BMP-003 pelat B 7225 panik. Mereka juga berebut untuk keluar dari bus tersebut.

Sebab, saat bus hendak tiba di Halte Tegal Parang, Pancoran, Jakarta Selatan, penumpang dikejutkan dengan bunyi ledakan. Usut punya usut, ledakan tersebut berasal dari radiator bus.

Seorang penumpang bernama Maskur mengalami luka bakar di tangan kanan karena kejadian itu. Bajunya basah kuyup terkena air dari radiator.

"Cepat Pak, panas," kata Maskur kepada petugas Transjakarta seperti dikutip Antaranews.com, Sabtu (29/11/2015).

Setelah kejadian itu, sebagian penumpang dievakuasi ke bus Transjakarta lain dan sebagian terlantar di busway.

Ada 2 keluarga yang terpisah karena petugas kurang koordinasi dalam menangani penumpang. Seorang nenek menangis mencari cucunya yang terpisah, sementara Suripah terpisah dengan keponakannya.

"Ponakan saya dan bude-nya terpisah dari kami. Kami tadi rombongan berenam naik dari Pancoran Barat," ujar Suripah.

Transjakarta Seruduk Transjakarta

Peristiwa ini terjadi pada lebaran hari kedua. Dua bus bertabrakan di Roxy Mas, Jakarta Pusat. Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Sabtu 18 Juli 2015.

Sebulan sebelumnya 22 Juni 2015, kecelakaan serupa juga terjadi. Bus Transjakarta nomor JTM 001 kecelakaan usai mengisi BBG di SPBG Mampang, Jakarta Selatan. Unit Koridor VI jurusan Ragunan-Dukuh Atas itu tak terkendali lantaran diduga remnya tidak berfungsi atau blong.

Saat di pintu keluar, pengemudi bus bernopol B 7500 IX itu menginjak gas dan mengaku transmisi masuk tanpa sengaja, sehingga bus melompat dan menabrak beberapa pengendara sepeda motor dan mobil serta pejalan kaki yang melintas di depannya.

Lagi, Bus Transjakarta Terbakar

Kebakaran menimpa bus Transjakarta tampaknya tidak pernah absen dari pemberitaan. Jumat 3 Juli 2015, sebuah bus Transjakarta gandeng terbakar hebat tepat di depan Halte Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat.

Api dengan cepat melumat badan bus. Seketika saja para penumpang panik dan berhamburan menyelamatkan diri. Kepulan asap hitam pekat membumbung tinggi. Api juga melumat halte bus.

Terdengar tiga kali ledakan dari bus nahas tersebut. Arus lalu lintas pun macet akibat kejadian tersebut.

Peristiwa serupa juga terjadi pada 2014, tepatnya Kamis 30 Oktober, tepat di Halte Masjid Agung, Al Azhar, Jakarta Selatan.

Bus gandeng rute Blok M-Kota luluh lantak akibat kobaran api yang cepat merambat. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Polisi turun tangan dan mengusut penyebab peristiwa tersebut.

Kamis 21 Mei 2015, Transjakarta rute Kampung Melayu-Ancol terbakar di dekat halte Kampung Melayu. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 05.00 WIB.

Berulangnya peristiwa tersebut membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok geram. Dia mengancam akan mencabut izin operator nakal yang bermain-main dengan pelayanan Transjakarta.

"Saya nggak mau mengulang 10 tahun awal Transjakarta. Sekarang 3 kali kecelakaan langsung cabut (izin)," kata Ahok.

Transjakarta Seruduk Pemotor

Kecelakaan mewarnai HUT ke-488 Ibu Kota Jakarta. Transjakarta mengalami kecelakaan tragis. Rem kendaraan nahas tersebut tak berfungsi hingga menabrak pengguna jalan lainnya.

"Bus Transjakarta itu mengalami rem blong di depan SPBU Mampang, Jakarta Selatan," ujar petugas TMC Polda Metro Jaya Brigadir Abdi saat dihubungi Liputan6.com, Senin 22 Juni 2015.

Laju bus tersebut terhenti setelah menabrak 4 motor dan 4 mobil. "Bus juga tabrak pejalan kaki, namun jumlah korban masih didalami petugas," kata Abdi.

Kamis 21 Mei 2015, bus Transjakarta koridor 7 jurusan Lebak Bulus-Harmoni mundur tak terkendali dan menabrak truk bermuatan kemasan air mineral yang kebetulan berada di belakangnya. (Dry/Rmn)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya