Amien Rais Mendadak Klarifikasi soal Freeport di Depan Ruang MKD

Tidak biasanya ada di Gedung DPR, Amien Rais tiba-tiba secara sengaja melewati ruangan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) di Nusantara II.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 14 Des 2015, 19:26 WIB
Diterbitkan 14 Des 2015, 19:26 WIB
20151214- Amien Rais Datangi MKD-Jakarta-Johan Tallo
Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais memberikan keterangan pers saat mendatangi Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR, Jakarta, Senin (14/12/2015). Kedatangan Amien guna mendukung pembentukan Pansus Angket Freeport DPR. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Entah apa maksud kehadiran tiba-tiba mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, yang tidak biasanya ada di Gedung DPR, Senayan, Jakarta lalu tiba-tiba secara sengaja melewati ruangan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR di lantai 2 Gedung Nusantara II.

Kehadiran Amien tentu saja langsung mengundang perhatian awak media yang sedang mengamati jalannya sidang MKD dari luar ruangan, dengan saksi Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan.

Namun kedatangan Amien kali ini seakan-akan ingin mengklarifikasi isu keterlibatan dirinya terkait dengan PT Freeport Indonesia. Di hadapan para awak media, dia menantang untuk membuktikan dirinya pernah atau masih menjabat sebagai komisaris perusahaan tersebut.

"Kalau bisa buktikan saya pernah jadi komisaris Freeport, saya jalan engklek dari Jakarta ke Freeport," ujar Amien di depan ruangan MKD DPR RI, Jakarta, Senin (14/12/2015).

Kalimat ini terlontar saat dia mengingatkan rencana DPR untuk membentuk Pansus Freeport. Mantan Ketua MPR ini meminta agar anggota DPR nantinya jangan mau menerima suap.

"Cuma Pansus (Freeport) nanti, kalau dibuat, awas jangan sampai disogok dan digembos. Maaf ini, saya kan alumni di sini (DPR). Biasanya pansus apa pun itu hangat-hangat tahi ayam. Begitu mau berbahaya, datanglah amplop-amplop bertebaran," ungkap Amien.

Saat ditanya, apakah dirinya pernah disogok Freeport, kala berada di Dewan atau menjadi Ketum PAN, pria yang kini berambut putih itu pun membantahnya.

"Sama sekali itu tidak benar. Apalagi disogok Freeport," ucap Amien.

Selain kelarifikasi Amien Rais, berikut ini berita-berita terkait sidang MKD yang digelar kemarin:

Anggota MKD Akbar Faizal dan Ridwan Bae Saling Lapor

Ketua DPP Partai Nasdem Akbar Faisal. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah).
Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR pada Senin malam menggelar rapat internal membahas rangkaian sidang dugaan pelanggaran etik Ketua DPR Setya Novanto yang sudah 4 kali digelar. Rapat yang dimulai sekitar pukul ‎19.15 WIB itu digelar secara tertutup.

Namun, di tengah jalannya ‎rapat, tiba-tiba anggota MKD dari Fraksi Nasdem Akbar Faizal keluar dari ruangan. Ia langsung memanggil awak media untuk menceritakan kalau dirinya dilaporkan ke MKD oleh sesama anggota dari Fraksi Golkar Ridwan Bae.

Selengkapnya... 

PDIP Kembali Ganti Salah Satu Anggotanya di MKD DPR

Presiden Direktur Freeport Maroef Sjamsoeddin menghadiri sidang MKD. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Fraksi PDI Perjuangan kembali mengganti anggotanya di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR. Kursi yang biasanya ditempati oleh Marsiaman Saragih, kini ditempati oleh Riska Mariska.

Riska langsung mengikuti sidang dugaan pelanggaran etik oleh Ketua DPR Setya Novanto yang menghadirkan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan sebagai saksi.

Selengkapnya...

Senyum dan Permintaan Menko Luhut Usai Diperiksa MKD

Menkopolhukam Luhut Panjaitan berbincang menghadiri sidang etik MKD di gedung Parlemen, Jakarta, Senin (14/12/2015). Luhut mengaku belakangan ini tidak membicarakan Freeport secara spesifik dengan Presiden Jokowi. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Selesai sudah Mahkamah Dewan Kehormatan (MKD) memeriksa Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan sebagai saksi dalam kasus papa minta saham. Meski lelah, Luhut masih sempat memberikan keterangan kepada awak media, di mana dirinya mengucapkan permintaannya.

Luhut pun mengatakan bahwa atas keterangan yang diberikan kepada MKD, dia berharap bisa menjadi bahan pertimbangan. Dia pun menyerahkan sepenuhnya kepada mahkamah etik DPR itu.

Selengkapnya...

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya